Monolog: Kisah Putih Ombak Pilu Bukan Halangan Yang Tak Dianggap Tawamu Yang Terakhir

Jumat, 30 Desember 2011

Bidadari Kancut Bagian 4

Sub Judul: Semakin
dekat!
Ayo, baca cerita sebelumnya:
[Bidadari Kancut Bag. 3]

Menuju kantin. Tetap saja Aura ku pelototin. Mataku terbelalak, hatiku bergejolak. Tapi, tunggu dulu. Andi tampaknya melakukan sesuatu dikejauhan. Di pojok kantin. Disana. Ia bersama seorang wanita. Segendut Andi. Mereka terlihat seperti dua bola raksasa yang memantul bersama. Sungguh mengundang tawa.

"Aura, kita kemana? Kantinnya disana." tanyaku sambil menunjuk kantin.

"Oh, iya. Kita ke taman sekolah aja." ia memalingkan muka lalu tersenyum.

Belum sampai kesana, aku merana. Lonceng berbunyi dan sekolah mulai sunyi. Pelajar belajar, guru mengajar. Kami kembali ke kelas masing-masing. Berlari. Ya, kami berlari bersama. Tapi tetap saja aku berada dibelakangnya. Aku merasa benar-benar babu untuknya. Hingga tengah hari pun sekolah benar-benar membosankan. Ditengah-tengah pelajaran, masih saja Aura kupikirkan. Bersama warna kancutnya. Aaah.. tidak mungkin merah. Konsentrasiku terbelah dan menunduk melihat sebelah. Andi duduk sebangku denganku.

"Eh, aku mau ke WC nih." aku berbisik.

Andi tiba-tiba berdiri lalu berteriak."Kenapa bilang ke aku, yaudah sana pergi, jangan bilang kau mau sama-sama ke WC denganku." serunya.

Semua tertawa terbahak-bahak, hatiku merasa sesak. Andi!, bentakku dalam hati. Aku berdiri dan langsung lari. Namun seketika berhenti, didepan kelas pujaan hati. Sang Bidadari. Sedikit mengintip namun tak kelihatan, ah persetan. Aku melompat dan aku dapat melihat. Begitu cepat. Kenikmatan itu belum saja sempat. Huh.. Sudahlah. Aku mulai pasrah.


Menuju toilet karena aku sudah kebelet. Kubuka perlahan dan kancut mulai kelihatan. Huaaah?! Lagi-lagi aku teringat akan bidadari kancut. Aku bergegas hampir saja celanaku terlepas. Belum aku tutup rapat. Hampir saja, beruntung tak ada yang melihat. Aku yakin tak ada kamera CCTV disini.

"Fiiuh.." aku berlari menuju kelas.

Seketika lonceng berbunyi lagi, tepat saat ku berada didepan pintu. Semua orang berlari keluar untuk meraih jemputan. Kelas sudah berakhir. Aku terdorong dan terjatuh. Pikirku, aku akan mati diinjak-injak oleh semuanya. Namun takdir berkata lain. Aku masih mendapat kesempatan untuk melihat Aura sang Bidadari Kancut.

"Huaah?! Semuanya gila. Hampir saja aku mati." aku mencoba berdiri.

"Woy, Ricky. Aku duluan yah" Andi menepuk pantatku.

Aku kembali jatuh, tersungkur hingga semuanya sudah kabur. Tinggal aku sendiri. Guru hanya melihat dari kejauhan. Lalu melangkah pergi. Sungguh kejam. Aku mencoba berdiri. Lagi. Mengambil tasku lalu pergi kesana. Ke kelas Aura. Didekat toilet sekolah dan aku sumringah. Kerumunan ramai terlihat dari kelasnya, aku mencoba menghampirinya. Aura.

"Halo lagi, Aura." aku memanggilnya sambil melambaikan tangan.

"Hai. Ada apa?" ia tersenyum. Lagi.

Aku benci. Aku benci ketika harus ditanya begitu. Apakah ia tak mengerti maksud hatiku? Sudah jelas aku menginginkan kancutnya. Oh, bukan. Aku ingin bersamanya. Mengapa aku menjadi gila seperti ini. Seakan sayap itu benar-benar ada. Tidaak, aku tak boleh percaya itu. Tapi, sepertinya ia memang punya deh. Aku menjadi galau.

"Heem.. udah dijemput belum?" tanyaku sambil menahan gejolak jiwa.

Ia melihat handphonenya. "Belum, mau ke kantin lagi?" ia tertawa lebar.

"Nggak. Kita ke taman sekolah saja. Abisnya kalo ke kantin, kamu malah ke taman Hehehe." aku menjawab lalu tertawa.

Kami berjalan bersama. Aku tak lagi berada dibelakangnya. Kali ini aku tak melihat pinggulnya. Aku sedikit bahagia. Aku bukan babu! teriakku dalam hati. Inginku raih tangannya yang mengayun, tapi mukaku langsung manyun. Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya Ricky Suparman. Bukan superman apalagi spiderman. Aku juga tak senang terkena jebakan batman.

“Sebenarnya aku masih ada kegiatan sekolah. Mau menyiapkan acara tahun baru. Jadi aku pulang hari ini agak malam." jelasnya sambil berjalan santai.

Lusa memang perayaan tahun baru, aku menjadi terharu. Ia sungguh luar biasa. Siswi pindahan yang cepat bergaul. Tapi bukan bergaul denganku, aku bukan kerbau berhidung belang. Aku suparman dan tak terbang seperti belalang.

Aku turut membantunya, menyiapkan segalanya. Aku berdiri didekatnya. Mungkin ia memanfaatkanku untuk menjadi babu. Menyuruhku ini dan itu. Tak apalah, aku bisa melihatnya untuk waktu yang lama hari ini. Aku rela begini.

Ia berbalik badan lalu berjalan. Aku melihat bagian belakang tubuhnya. Lagi. Pinggulnya. Aku kembali terpikir akan kancutnya. Sepertinya aku kembali galau. Seakan pinggulnya mengeluarkan cahaya silau.

Kini senja menjelang malam. Rumah tak ku gapai dan aku sudah capai. Semua selesai. Kami siap untuk perayaan lusa. Aura menunggu jemputan, kami tak hilang, kami duduk di padang ilalang. Dibelakang sekolah. Melihat bintang yang mulai muncul, melihat rembulan yang sudah timbul. Sungguh romantis lalu bubar dan aku histeris. Aku masih penasaran warna kancutnya?! teriakku dalam hati.


Tampaknya warna kancut Aura masih menjadi misteri. Dan Ricky sengaja dijadikan babu oleh Aura. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?


Bagikan Artikel di:

40 komentar:

  1. wkwk pasti ini sebagian naskah yang di ikutin buat buku yang mau di luncurin vina kancut ya? :D hihi

    BalasHapus
  2. Muahahahhaha, warna kancut? lagian kebelet pake ngmg ke temen ada2 aja

    BalasHapus
  3. @Asep Saepurohman Hehehe.. Sebenarnya sih nggak bang, tapi aku tanyain pina dulu lah :3 Kalau dianya suka dengan cerita ini, bolehlah ^_^

    BalasHapus
  4. @F u n y Huahuahuahua... Ssstt.. jangan beri tahu Ricky yah, ntar dia makin histeris :P

    BalasHapus
  5. tanyain langsung bang warna kancutnya !! tanyaiiiiinn !!! AURA , APA WARNA KANCUTMU ? kalo dia gak mau jawab "APASIH SUSAHNYA JAWAAAABB ?? ngasih clue gak pernah, ngasih kata kunci juga gak pernah!!"
    uumm.. tp gimana yah kalo tiba2 aura jawab "AKU GAK PAKE KANCUUUUUUUUUUUUUUUUUTT !!" MUEHEHEHEHE :p

    BalasHapus
  6. @Rachmad Algani Huahahaha.. cewek lah, masa ada bidadari cowok :O gak kebayang deh ~(^_^)~

    BalasHapus
  7. @Dika Arianti Lestari Muehuahuehuahue.. idenya brilian banget dikaaaaa! hahaha kalau gak pake kancut, pasti Aura kentut #eh *gak nyambung, yg nyambung cuma rima doang* hahahaha

    BalasHapus
  8. @Andaka Pramadya Hahaha.. bang daka salah tebakannya, ntar gantian aku nebak ceritanya bang daka ;)

    BalasHapus
  9. aura oh aura, warna apakah kancutmu auraaa :D

    BalasHapus
  10. @hanif Oh aura, kancutmu pasti indah tiada tara ~(^_^)~

    BalasHapus
  11. ini pengalaman pribadi sith?? Kaco lu?? Eh warna nya pasti 'coklat lecek' atau 'putih pudar'... Mueheahueaheu...

    BalasHapus
  12. @RyanF Huahahaha.. bukan lah, masa pengalaman pribadi sih :p Aku tak sebejat itu :3
    coklat lecek? putih pudar? :O huahahahaha... gak kebayang deh tuh beneran ~(^_^)~

    BalasHapus
  13. warna kancutku hijau.. hahah.. :P
    biar kutebak.. warna kancutnya aura polkadot.. (?) :D

    BalasHapus
  14. @Erlangga Kusumawijaya Huahuahuahua *ketawa sambil nunjuk2* Mas kolor ijo dong? :p Polkadot? sepertinya mas dengan aura cocok deh hihihi ^_^v

    BalasHapus
  15. Haha,. Sebenarnya ada apa dengan pinggul aura ini? :D

    BalasHapus
  16. wahaha, tebak tebak warnanya apa.. :D
    ditunggu sambungan ceritanya sobat..

    dan ditunggu juga kunjungan baliknya ya..
    happy blogging :)

    BalasHapus
  17. wkwkwkww.... ceritanya seru dan lucu banget Sith... ditunggu lanjutannya yaa....

    BalasHapus
  18. ya ampuuuun., trnyata si ricky masiiiiih aja kebayang warna kancutnya aura. gw jd ikutan penasaran. jgn2 kuning totol2 ijo! hhahaha....

    BalasHapus
  19. @kyong_wakano kuning totol hijau? :O Hahaha.. kenapa harus kuning hahahaha :p

    BalasHapus
  20. Andi kok demen bangeti gitu ya nepukin pantatnya Ricky :O perlu dicurigai ini :P

    BalasHapus
  21. aura itu kan pengunjung setia blog gue,,,,,,,,yang pernah gue review di blog gue,wkkwwkkwwk

    di tunggu kelanjutan nya,,,,

    BalasHapus
  22. basithka coba kamu perhatikan grammarmu. eh, grammar, EYD kaleee
    itu masih banyak yang keliru di "awalan" dan di "kata tempat". peletakan tanda baca juga masih banyak yang salah. hum, sebagai guru bahasa indonesia yang baik kamu mau saya kasih nilai berapa? nyahaha

    BalasHapus
  23. @Fiction's World Hahaha.. Betul juga nih, aku jadi curiga sama kamu #nahloh :P

    BalasHapus
  24. @gunawan Hahahaha.. Wah, jangan2 aura yg tertukar :3

    BalasHapus
  25. @Annesya Waah makasih kritiknya mbak ^_^ Nanti saya perbaiki lagi deh :) Kalau peletakan koma sengaja saya buat tak sesuai EYD, sebenarnya hanya digunakan sebagai jeda saat membaca, jadi rimanya terasa :)

    BalasHapus
  26. yaampun. segitu penasarannya si Ricky akan kancutnya Aura. ckck --"

    BalasHapus
  27. @RyanF eh bukan yan, tapi putih tua ama hitam muda :D

    BalasHapus

Komentar tidak melalui seleksi apapun. Jadi, ayo berkomentar! Tapi yang beretika yah. Terima kasih untuk tidak jadi Spammer. ^_^

newer posts older posts back home