Sub Judul: Dimana aku? |
Baca sebelumnya:
[Another Day Bag.1]
[Another Day Bag.2]
Kembali sunyi. Ya, segalanya seakan bersembunyi. Mentari pagi tak menyilaukan, tak terdengar kepakkan ayam jantan. Apa semuanya masih tertidur? Apakah mungkin?
[Another Day Bag.1]
[Another Day Bag.2]
Kembali sunyi. Ya, segalanya seakan bersembunyi. Mentari pagi tak menyilaukan, tak terdengar kepakkan ayam jantan. Apa semuanya masih tertidur? Apakah mungkin?
Entahlah. Kupandangi jam pada telepon genggam. Ternyata sudah enam jam lamanya ku terpejam. Pantas saja, sekarang masih pukul empat pagi.
Bergegas, ku bersiap. Aku ingin menjemput Nisa pergi kuliah. Aku sudah tak sabar. Terlebih aku merasa, hari ini sangatlah spesial. Ingatanku akan kemarin kembali datang, sungguh, hari itu akan s'lalu kukenang. Dilubuk hati terdalam. Mempesona bagaikan sepucuk bunga yang merona. Sungguh indah.
Sedikit waktu santai, kugunakan 'tuk duduk diatas lantai. Diatas sebuah kursi, berteman secangkir kopi. Imajinasiku melanglang buana, kesana, jauh kesana. Aku tersenyum membayangkan Nisa. Semuanya. Semua tentang Nisa membuatku bahagia.
(Backsound play!)
"Haaah?! Ada apa ini?" aku terkejut sesampainya dirumah Nisa.
Semua bepakaian gelap, tak terlihat seorang pun berbusana gemerlap. Aku bingung. Terpaku diam, terhenyak sejenak dikeheningan kelam.
"Kenapa semuanya berbaju hitam, bi?" tanyaku pada bibi yang membuka pintu rumah Nisa.
"Loh, mas Dimas. Kamu kan pacarnya non Nisa." balasnya datar.
"Iya, bi. Memangnya kenapa?" aku semakin bingung.
"Silakan masuk, mas. Kamu bisa lihat sendiri." jawabnya sambil menundukkan kepala.
Terlihat seorang wanita berbaring dengan wajah tersenyum. Aku semakin bingung. Ku dekati, perlahan namun pasti. Ku pandangi wanita itu yang terpejam ramah, aku mengenal wajahnya, seketika aku berlari keluar rumah. Berlinang air mata.
"Tidaaaaaaaaak! Mengapa Engkau berikan anugrah kepada hambamu yang sama sekali tak diharapkan." teriakku sekencang-kencangnya.
Datang seseorang dan mencoba menenangkanku. Ia ayahnya Nisa. Sosok yang sudah ku anggap sebagai orang tuaku sendiri. Orang yang ku hormati. Orang yang ku segani.
"Dimas, maaf kalau ayah gak beri tahu kamu." ujarnya tenang.
"Tapi kenapa, yah?" balasku histeris.
"Ayah tahu kalau kalian saling cinta. Nisa berpesan untuk tidak memberitahu kamu. Sekali lagi maafkan ayah." jelasnya.
"Tapi aku... aku..." jawabku terbata-bata.
"Ia juga berpesan, suruh Dimas buka kotak hadiahnya semalam."
"Apa?" aku bergegas mengambil kotaknya, dimana terdapat surat juga didalamnya.
o-----------------o
Dear Dimas,
Sudah hampir 5 tahun kita bersama. Ya, hampir lima tahun. Senin depan adalah hari jadi kita dan hari ini adalah hari terspesial bagimu. Sebenarnya aku tak ingin ini menjadi hadiah terakhirku untukmu. Tapi, jaga baik-baik yah. Anggap saja ini adalah hatiku yang kuberikan untukmu.
Maaf karena tak memberitahumu. Aku sayang kamu. Aku harap kita bisa bertemu lagi.
Nisa
o-----------------o
Seketika aku menangis, aku meringis bagaikan seribu pedang menusukku, mengoyakku, menghancurkan hatiku. Pedih. Aku sangat sedih. Hatiku sakit. Tak sanggup bangkit. Harapku kita bersama selamanya seakan pupus. "Tuhan, berikan aku hari yang lain untuk tetap bersamanya!" ujarku lemas. Tiba-tiba aku tergeletak dengan seonggok harapan. Bersamamu. Ya, bersamamu, Nisa.
Tak berselang lama, kudengar sayup-sayup suara. Sepertinya sebuah nyanyian. Apakah aku disurga? Tapi, semuanya gelap, pandanganku kabur, aku yakin aku tak sedang terlelap. Hitam. Kelam. Apakah aku dineraka? Aarghh! hatiku memberontak.
Bersambung...
dasar sicumcum -_-
BalasHapussatu yg aku bingungin,kok ada org tau kalo dirinya mau pergi :3
entahlah aku lihat aja bagian selanjutnyaa :p
@Rusydina Tamimi ♥ Naah! Itu dia yang jadi misterinya, dibagian selanjutnya bakalan ketahuan ;)
BalasHapus@Amirahma Dea Guntoro Hehehe.. Iya, kita lihat kelanjutannya "nanti" hahaha^_^
BalasHapusooo... Mungkin pas dimas tergeletak,orang serumah matiin lampu kali... Mau kasih kejutan... Hehehe, udah kebongkar ceritamu bro *ketawa miska cinta fitri*
BalasHapus@RyanF Muahuahuahua.. matiin lampu? ngasi kejutan? Gak segampang itu ceritanya bang ryan ~(^_^)~
BalasHapuslagiiii..lagiii...lagiii...
BalasHapusayo lanjutkaaann...^^
@Pradika Caesarizky Ya, akan dilanjutkan :)
BalasHapusGREGETAN, ngasi ceritanya pelit banget >,<! akakakak. lanjutkan atau mati? #loh
BalasHapussi nisa sakit?ahhhh,penasaraaaaaaan.
BalasHapuskalo Nisa nya aja yang hidup lagi gimana? xP
BalasHapusLanjut..
BalasHapusIni kok tiba-tiba udah mati aja nisanya.
BalasHapusHmmm...
@Mega Shofani Muahahah.. serem amat ngancamnya ^_^ Iya, dilanjutkan kok ;)
BalasHapus@kyong_wakano Heem.. Iya gak yaah~ :p
BalasHapus@Afrinaldi Yuhuu~ bang rinal ;)
BalasHapus@Untje van Wiebs Di bagian selanjutnya bakalan ketahuan semuanya, una. ^_^ *ngasi bocoran*
BalasHapus@Syifa Azz Hahaha... kita lihat aja nanti ~(^_^)~
BalasHapusapakah dia kena penyakit ?? tapi penyakit apa ?? :O next ya ditunggu.. ini gue baca nya lumayan merinding -.-"
BalasHapus@aaayik Hehehe... kena penyakit gak yah ~(^_^)~ Kita liat ntar malam lanjutannya :D
BalasHapushaduh langsung baca bagian 3, yg 1 dan 2 aja belum, haha
BalasHapus@tian Hahaha.. Dibaca juga dong yang sebelumnya :3
BalasHapusNisa berpesan untuk tidak memberi tahumu. si Nisa nya kok kayak udah tau klo dia besok mati? duh, mungkin aku belum baca cerita sebelumnya kali ya? wokeh dech lanjutkan! ditunggu surprise-nya :D
BalasHapushiksss nisaa mengapa kau pergi secepat itu ?
BalasHapusutang somay mu belum di bayar :'(
iya kok nisa langsung mati aja. dan bisa tau gt besok udh mati. penasaran gue
-___-
di tunggu ya selanjutnya bang pangsit ehh basith
wah Dimas dimana ya. jadi penasaran.
BalasHapusLanjuttt donggggggggg......... hheeehe
BalasHapuskalo dimas nya juga mati berarti romeo n juliet punya saingan donk,
BalasHapus*nyambung gk sih?
seperti yg kuduga kemarin, sad ending 'kan :D
BalasHapusi love piano, jd pengenin mainin lagunya :)
BalasHapus@Shine Hehehe.. itulah misterinya ~(^_^)~ ntar di bagian selanjutnya akan ketahuan :P
BalasHapus@Cacing Monsters Hahaha... Kita liat aja di bagian selanjutnya :p
BalasHapus@Sang Cerpenis bercerita Hihihi.. ada mbak fanny ^_^
BalasHapus@Ikbal Rizki Iya dooong ~(^_^)~
BalasHapus@gunawan Hahaha.. alhamdulillah banget kalo cerita amatirku bisa menyaingi romeo dan juliet :p
BalasHapus@Ario Antoko Sad ending? Iya gak yah... kita lihat aja selanjutnya :p
BalasHapus@F u n y Itu piano duet dengan biola kan? :P
BalasHapusMau nangis gajadi gara2 penasaran -_-
BalasHapusKayanya mati deh ya, eh masa mati nanti malah udahan-_-
Dtnggu lanjutannya bang.
@Rizki M Ridwan Situmorang Hahaha.. gak jadi nangis gara2 penasaran, ngakak aku bacanya :P Kita liat aja selanjutnya ^_^
BalasHapusperasaan gue komen disini kenapa gak ada -______-"
BalasHapus@F u n y Ada itu diatas funy ^_^ Gak keliatan karena ketutup komentar yg lain kali ehehe :D
BalasHapusNisanya mati ya, basith? *penasaran
BalasHapus@Ila Rizky Nidiana Baca selanjutnya saja biar tahu hehehe :)
BalasHapus