Sub Judul: We are "Another Day" |
Sayup-sayup nyayian itu semakin keras menggema. Nyanyian itu terasa asing bagi telinga. Aku tak pernah menyanyikannya. Arghh. Aku tak peduli. Tetap saja, pandangan ini masih kabur. Dan, hatiku hancur lebur.
Tunggu dulu. Sepertinya aku menangkap sesuatu, sesuatu tentang Nisa. Suaranya dapat kurasa. Benar, itu suara Nisa. Namun, dimana? Apakah aku di alam yang sama? Ia mengatakan sesuatu. Perlahan, mataku mulai bisa terbuka. Sedikit kabur. Tak apalah, setidaknya aku mulai berusaha.
"Nii.. saa.." suaraku terasa berat dan terbata-bata.
Entah berapa lama kubegitu, sampai aku bisa membuka mataku. Sedikit demi sedikit. Silau. Tidak, mataku sakit. Sungguh. Cahaya apa itu? Tiba-tiba semua terang. Tunggu, senyuman itu. Aku mengenalnya. Begitu harum.
"Nisaaa..." aku memanggilnya.
Ia tersenyum. Aku sudah berteriak memanggil namanya. Berkali-kali. Ia hanya tersenyum. Sekarang aku lega, aku bisa bertemu dengannya. Berubah. Ya, ia terlihat lebih indah.
"Nisa, apa itu kau? tanyaku mendekat.
Aku tak percaya kali ini. Bahkan dengan diriku sendiri sekalipun. Aku dimana? Aku melihatmu dengan jelas, sedangkan kau. Apakah kau tak bisa? tanyaku dalam hati.
Tapi biarlah, asalkan aku bisa bertemu lagi dengannya. Aku bahagia. Puing-puing hatiku serasa kembali menyatu. Syukurlah, lanjutku dalam hati.
"Kenapa, dimas?" akhirnya ia bertanya kepadaku, ia bisa melihatku. Aku semakin senang.
"Apanya yang kenapa, Nisa?" tanyaku bersemangat.
"Kenapa kamu selalu mengikutiku?" ia terlihat terharu dan sedikit sedih.
"Karena aku mencintaimu. Apa ada yang salah?" tanyaku sambil tersenyum.
"Maafkan aku, aku tak mengatakannya padamu. Aku sakit kanker sudah sejak 1 tahun yang lalu dan dokter bilang umurku hanya sampai hari ini. Makanya aku mempersiapkan semuanya untuk perpisahan kita. Tapi kau mengikutiku." jelasnya berlinang air mata.
Ia memelukku. Tak biasa, ini pertama kalinya ia mendekapku se-erat ini. Aku terdiam tanpa kata. Sejenak. Aku merasakannya. Hatiku dan hatinya berdegup, aku gugup. Aku tak sanggup, air mataku menetes haru. Inikah akhir cinta kita, yang kuharapkan abadi selamanya. Walau kita tak didunia, kita tetap mencinta. Aku ingin kita begini, melewati hari-hari yang lain. Bersama. Selamanya. We will always together. Another days. Always together.
(Backsound play!)
Dalam pelukan itu, didalam kebahagiaan itu. Nisa membisikkan sesuatu, sebuah puisi? Mungkin. Tapi sungguh. Aku sangat terharu.
Kulukis kau permata
Dengan dawai sebuah biola
Kasih sayang dan cinta
Tetap abadi dicakrawala
Kau, hanya kau seorang
Disaksikan bayang-bayang
Cahaya begitu terang
Kau yang selalu ku kenang
Ku percaya, ku tak terlelap
Tak ada ragu, tak ada tanya
Ku harap, sangat berharap
Kita bersama selamanya
Tak ada yang memisahkan kita. Tak ada orang ketiga. Hanya kau. Ya, hanya kau seorang yang ku cinta. Ku cumbui dahi mungilnya, kami saling berpeluk mesra. Jika saja kami masih di dunia. Namun, tak apalah. Setidaknya kami akan tetap bersama. Kita abadi, Nisa.
(gambar ilustrasi dari google ^_^) |
TAMAT
(Another Day (Cerbung) & Kita Selamanya (Puisi) karya Basith K. Adji)
Dilarang menyebarluaskan puisi dan cerbung ini tanpa izin penulis.
tuh kan apa yang gue kira itu bener :3 tapi satu pertanyaan ya.. di bagian ke 3 ada kotak.. selain surat isinya apa?? kata kata nya kayak gini.. " aku bergegas mengambil kotaknya, dimana terdapat surat juga didalamnya. " isi nya apa sih? hehe penasaran..
BalasHapusYaelah Dimasnya malah nyusul, padahal gue kan udah seneng seneng dimas jomblo ><
BalasHapus@aaayik Perasaan dari bagian2 sebelumnya kamu gak ada bilang endingnya bakalan kayak gini, sekarang pas udah tamat baru bilang sesuai perkiraan hahaha :P
BalasHapusYa, gak perlu tau, toh dianya udah mati bersama, yg terpentingkan mereka bahagia selamanya *kedengaran seperti dongeng -__-* hahaha
@Inggit Inggit Semut Wahahaha... hatinya dimas hanya utk Nisa ~(^_^)~
BalasHapuscoba deh liat di bagian ke 3. kan aku komen kena penyakit. gimana sih abangnya ? --" errrrr,,,
BalasHapuswaawww.... saya sangat suka puisi yang satu ini
BalasHapusKulukis kau permata
Dengan dawai sebuah biola
Kasih sayang dan cinta
Tetap abadi dicakrawala
waawww... kereeennnnnnnnn +mantapp
ini kayak ada di film deh ceritanya tp lupa nama film nya... CMIIW,
BalasHapusbtw kapan2 bikin lagi om...
@aaayik Muahuahua.. iya, itu hanya penyebab kematian Nisa, tapi gak ada bilang Dimasnya ikutan mati tuh hahaha :P
BalasHapus@Ikbal Rizki Hehehe.. baguslah kalo kamu suka, makasih yah udah baca dari awal dan komentar2nya ^_^
BalasHapusiyaa sih :3 hehehe...
BalasHapus@RyanF Ah masa? Aku belum pernah nonton film yg endingnya mereka mati dan menjalin kisah cinta lagi yg abadi.. Well, jangan bilang ini plagiat -___-''
BalasHapusYap! Lain kali akan buat yg lebih panjang dan lebih menarik :D
@aaayik Muahuahahaha ~(^_^)~
BalasHapusterharu, jadi inget romeo sama juliet.
BalasHapussemoga mereka bahagia selamanyaaa :')
yahh Dimasnya meninggal ._.
BalasHapusbtw kapan2 bikin lagi cerbungnyaa :D hehe
eeeeeeeeeeeeerrrr... --"
BalasHapus@Pratiwi Herdianti Putri Hihihi.. semoga saja :3
BalasHapus@dini sekar Iya walaupun meninggal mereka masih melanjutkan kisah cintanya yg abadi, tanpa orang ketiga :D
BalasHapusYap! InsyaAllah :D
@aaayik Hahaha.. sepertinya bang alif mau berdebat dengan yg nyiptain ceritanya hahaha :P
BalasHapuswhoaaa romantis :3
BalasHapusgue pernah ngerasain yg kyk beginian.
walaupun sdh tak ada di dunia, tp gue yakin dia selalu tersenyum melihatku disini :)
@Cacing Monsters Yang bener bang rhoel? :O Siapa? Pacar? *terhenyak*
BalasHapusiya, pacar :)
BalasHapusdia juga pergi karna sakit. sakit asma
@Cacing Monsters Aduuuh.. aku jadi terharu dan ikut sedih.. Inalilahi wainailaihi rojiun.. Semoga dia bisa bahagia disana :/
BalasHapusHeee?
BalasHapusJadi itu mati demi nisa? o_o
Wah?akhir cerita yg pilu,ne ngarang sendiri apa dpt dari google mas?ditunggu ya komentar balasannya?
BalasHapusdimas sakit jantung ya kak? :O
BalasHapusPuisinyaaaa:3
BalasHapusKENAPA DIMASNYA MATI?!?!? KE.NA.PAAAAH? Dimas masih utang bakso cilok sama aku :|
BalasHapusaku suka puisinyaaa :3
higs.
BalasHapusjadi teringat kisah temennya temenku. 2 minggu yang lalu mereka (pasangan kekasih) meninggal dunia bersama karena kecelakaan motor :'(
wahahaha baru baca. Aseeek.
BalasHapusMungkin ga usah pakai rasa ga enak, Mas.. bikin saja cerpen sepanjang mungkin, siapa tahu bisa jadi naskah sinetron kaya cinta fit** hehe
BalasHapus@Untje van Wiebs Iya, sakit jantung gara2 dengar si Nisa mati :D
BalasHapus@menjelma.com Jiaaaah -___-'' kenapa bisa berpikir seperti itu sih, aku heran, diblog ini aku gak ada copy paste atau apapun yg berbau plagiat, aku hanya nulis sesuai keinginanku, aku ngeblog karena aku senang.. mungkin kamu belum lihat di biodataku (di tab Ini Aku!).. Yang aku tulis disini asli buatanku, tanpa jiplak, tanpa nyontek apalagi copy paste -___-''
BalasHapus@F u n y Iya, sakit jantung karena dengar si Nisa mati :D
BalasHapus@Rizki M Ridwan Situmorang Ada apa dengan puisinya? *terlalu polos* hahaha :P
BalasHapus@Amirahma Dea Guntoro Hahaha.. terus kalo dia masih hidup mau dipacari gitu, mumpung menjomblo? hahaha :P
BalasHapus@Mega Shofani Ntar nagih utangnya dimas ke keluarganya aja muahuahua ~(^_^)~ hehehe.. makasih mega ;)
BalasHapus@Syifa Azz Aduuh.. aku jadi ikut sedih, kenapa ada yg mengalaminya, sebelumnya bang cacing, ini kamu.. semoga mereka bisa bahagia seperti di cerita ini, selamanya :)
BalasHapus@Bimo Eko Laksono Hehehehe... baguslah :D
BalasHapus@Sukadi Hahahaha... mungkin lain kali mas sukadi ^_^
BalasHapus@Amirahma Dea Guntoro Hahaha.. Iya, begitulah :D Pasangannya sama2 penyakitan yah, emang cocok hahaha :P
BalasHapusbagus :)
BalasHapusupdate ceritanya juga tiap hari, jadi enggak bosen nungguin hehhe
nisa
BalasHapusjadi keinget sama sponsor Sunsilk dulu
cewek berkerudung yang memasukkan kepalanya dalam kulkas :D
@FridiGraph Baguslah kalo suka bang ;) hehehe
BalasHapus@Iskandar Dzulkarnain Eh, kok bisa ingat yg seperti itu? perasaan aku gak ada bilang mengenai kulkas deh ahahaha ada2 aja bang iskandar :P
BalasHapusromantis amat dicumbu dahinya. hiks..
BalasHapus@Sang Cerpenis bercerita Hehehe.. aku jadi terharu mbak fanny ^_^
BalasHapusaaarrghh.. terlalu singkat, basith... hehe... ayo buat cerbung lagi. tapi yang lebih panjang :D
BalasHapussuka puisinya pas bait pertama, hehe
Akhirnya Jadi juga Nisa sandarkan perasaan cintanya
BalasHapus@Ila Rizky Nidiana Hehehe.. iya terlalu singkat yah? Nanti aku buat yang lain tentunya lebih menarik dan lebih panjang, aku ingin melihat respon pembaca dulu, kalau suka aku akan buat yang lain ^_^ percuma kan kalau buat capek2 tapi gak ada yang suka hehehe makasih komentarnya ^_^ sarannya aku terima dengan baik :D
BalasHapus@Obrolan Blogger.com Ya, akhirnya hehehe
BalasHapus