Monolog: Kisah Putih Ombak Pilu Bukan Halangan Yang Tak Dianggap Tawamu Yang Terakhir

Jumat, 16 Desember 2011

Another Day Bagian 4 (Akhir)

Sub Judul: We are "Another Day"
Baca Sebelumnya:

Sayup-sayup nyayian itu semakin keras menggema. Nyanyian itu terasa asing bagi telinga. Aku tak pernah menyanyikannya. Arghh. Aku tak peduli. Tetap saja, pandangan ini masih kabur. Dan, hatiku hancur lebur.

Tunggu dulu. Sepertinya aku menangkap sesuatu, sesuatu tentang Nisa. Suaranya dapat kurasa. Benar, itu suara Nisa. Namun, dimana? Apakah aku di alam yang sama? Ia mengatakan sesuatu. Perlahan, mataku mulai bisa terbuka. Sedikit kabur. Tak apalah, setidaknya aku mulai berusaha.

"Nii.. saa.." suaraku terasa berat dan terbata-bata.

Entah berapa lama kubegitu, sampai aku bisa membuka mataku. Sedikit demi sedikit. Silau. Tidak, mataku sakit. Sungguh. Cahaya apa itu? Tiba-tiba semua terang. Tunggu, senyuman itu. Aku mengenalnya. Begitu harum.

"Nisaaa..." aku memanggilnya.

Ia tersenyum. Aku sudah berteriak memanggil namanya. Berkali-kali. Ia hanya tersenyum. Sekarang aku lega, aku bisa bertemu dengannya. Berubah. Ya, ia terlihat lebih indah.

"Nisa, apa itu kau? tanyaku mendekat.

Aku tak percaya kali ini. Bahkan dengan diriku sendiri sekalipun. Aku dimana? Aku melihatmu dengan jelas, sedangkan kau. Apakah kau tak bisa? tanyaku dalam hati.

Tapi biarlah, asalkan aku bisa bertemu lagi dengannya. Aku bahagia. Puing-puing hatiku serasa kembali menyatu. Syukurlah, lanjutku dalam hati.

"Kenapa, dimas?" akhirnya ia bertanya kepadaku, ia bisa melihatku. Aku semakin senang.

"Apanya yang kenapa, Nisa?" tanyaku bersemangat.

"Kenapa kamu selalu mengikutiku?" ia terlihat terharu dan sedikit sedih.

"Karena aku mencintaimu. Apa ada yang salah?" tanyaku sambil tersenyum.

"Maafkan aku, aku tak mengatakannya padamu. Aku sakit kanker sudah sejak 1 tahun yang lalu dan dokter bilang umurku hanya sampai hari ini. Makanya aku mempersiapkan semuanya untuk perpisahan kita. Tapi kau mengikutiku." jelasnya berlinang air mata.

Ia memelukku. Tak biasa, ini pertama kalinya ia mendekapku se-erat ini. Aku terdiam tanpa kata. Sejenak. Aku merasakannya. Hatiku dan hatinya berdegup, aku gugup. Aku tak sanggup, air mataku menetes haru. Inikah akhir cinta kita, yang kuharapkan abadi selamanya. Walau kita tak didunia, kita tetap mencinta. Aku ingin kita begini, melewati hari-hari yang lain. Bersama. Selamanya. We will always  together. Another days. Always together.


(Backsound play!)

Dalam pelukan itu, didalam kebahagiaan itu. Nisa membisikkan sesuatu, sebuah puisi? Mungkin. Tapi sungguh. Aku sangat terharu.

Kulukis kau permata
Dengan dawai sebuah biola
Kasih sayang dan cinta
Tetap abadi dicakrawala

Kau, hanya kau seorang
Disaksikan bayang-bayang
Cahaya begitu terang
Kau yang selalu ku kenang

Ku percaya, ku tak terlelap
Tak ada ragu, tak ada tanya
Ku harap, sangat berharap
Kita bersama selamanya

Tak ada yang memisahkan kita. Tak ada orang ketiga. Hanya kau. Ya, hanya kau seorang yang ku cinta. Ku cumbui dahi mungilnya, kami saling berpeluk mesra. Jika saja kami masih di dunia. Namun, tak apalah. Setidaknya kami akan tetap bersama. Kita abadi, Nisa.

(gambar ilustrasi dari google ^_^)

TAMAT

(Another Day (Cerbung) & Kita Selamanya (Puisi) karya Basith K. Adji)
Dilarang menyebarluaskan puisi dan cerbung ini tanpa izin penulis.


Bagikan Artikel di:

50 komentar:

  1. tuh kan apa yang gue kira itu bener :3 tapi satu pertanyaan ya.. di bagian ke 3 ada kotak.. selain surat isinya apa?? kata kata nya kayak gini.. " aku bergegas mengambil kotaknya, dimana terdapat surat juga didalamnya. " isi nya apa sih? hehe penasaran..

    BalasHapus
  2. Yaelah Dimasnya malah nyusul, padahal gue kan udah seneng seneng dimas jomblo ><

    BalasHapus
  3. @aaayik Perasaan dari bagian2 sebelumnya kamu gak ada bilang endingnya bakalan kayak gini, sekarang pas udah tamat baru bilang sesuai perkiraan hahaha :P
    Ya, gak perlu tau, toh dianya udah mati bersama, yg terpentingkan mereka bahagia selamanya *kedengaran seperti dongeng -__-* hahaha

    BalasHapus
  4. coba deh liat di bagian ke 3. kan aku komen kena penyakit. gimana sih abangnya ? --" errrrr,,,

    BalasHapus
  5. waawww.... saya sangat suka puisi yang satu ini
    Kulukis kau permata
    Dengan dawai sebuah biola
    Kasih sayang dan cinta
    Tetap abadi dicakrawala

    waawww... kereeennnnnnnnn +mantapp

    BalasHapus
  6. ini kayak ada di film deh ceritanya tp lupa nama film nya... CMIIW,

    btw kapan2 bikin lagi om...

    BalasHapus
  7. @aaayik Muahuahua.. iya, itu hanya penyebab kematian Nisa, tapi gak ada bilang Dimasnya ikutan mati tuh hahaha :P

    BalasHapus
  8. @Ikbal Rizki Hehehe.. baguslah kalo kamu suka, makasih yah udah baca dari awal dan komentar2nya ^_^

    BalasHapus
  9. iyaa sih :3 hehehe...

    BalasHapus
  10. @RyanF Ah masa? Aku belum pernah nonton film yg endingnya mereka mati dan menjalin kisah cinta lagi yg abadi.. Well, jangan bilang ini plagiat -___-''
    Yap! Lain kali akan buat yg lebih panjang dan lebih menarik :D

    BalasHapus
  11. terharu, jadi inget romeo sama juliet.
    semoga mereka bahagia selamanyaaa :')

    BalasHapus
  12. yahh Dimasnya meninggal ._.
    btw kapan2 bikin lagi cerbungnyaa :D hehe

    BalasHapus
  13. @dini sekar Iya walaupun meninggal mereka masih melanjutkan kisah cintanya yg abadi, tanpa orang ketiga :D
    Yap! InsyaAllah :D

    BalasHapus
  14. @aaayik Hahaha.. sepertinya bang alif mau berdebat dengan yg nyiptain ceritanya hahaha :P

    BalasHapus
  15. whoaaa romantis :3

    gue pernah ngerasain yg kyk beginian.
    walaupun sdh tak ada di dunia, tp gue yakin dia selalu tersenyum melihatku disini :)

    BalasHapus
  16. @Cacing Monsters Yang bener bang rhoel? :O Siapa? Pacar? *terhenyak*

    BalasHapus
  17. iya, pacar :)
    dia juga pergi karna sakit. sakit asma

    BalasHapus
  18. @Cacing Monsters Aduuuh.. aku jadi terharu dan ikut sedih.. Inalilahi wainailaihi rojiun.. Semoga dia bisa bahagia disana :/

    BalasHapus
  19. Heee?
    Jadi itu mati demi nisa? o_o

    BalasHapus
  20. Wah?akhir cerita yg pilu,ne ngarang sendiri apa dpt dari google mas?ditunggu ya komentar balasannya?

    BalasHapus
  21. KENAPA DIMASNYA MATI?!?!? KE.NA.PAAAAH? Dimas masih utang bakso cilok sama aku :|

    aku suka puisinyaaa :3

    BalasHapus
  22. higs.
    jadi teringat kisah temennya temenku. 2 minggu yang lalu mereka (pasangan kekasih) meninggal dunia bersama karena kecelakaan motor :'(

    BalasHapus
  23. Mungkin ga usah pakai rasa ga enak, Mas.. bikin saja cerpen sepanjang mungkin, siapa tahu bisa jadi naskah sinetron kaya cinta fit** hehe

    BalasHapus
  24. @Untje van Wiebs Iya, sakit jantung gara2 dengar si Nisa mati :D

    BalasHapus
  25. @menjelma.com Jiaaaah -___-'' kenapa bisa berpikir seperti itu sih, aku heran, diblog ini aku gak ada copy paste atau apapun yg berbau plagiat, aku hanya nulis sesuai keinginanku, aku ngeblog karena aku senang.. mungkin kamu belum lihat di biodataku (di tab Ini Aku!).. Yang aku tulis disini asli buatanku, tanpa jiplak, tanpa nyontek apalagi copy paste -___-''

    BalasHapus
  26. @F u n y Iya, sakit jantung karena dengar si Nisa mati :D

    BalasHapus
  27. @Amirahma Dea Guntoro Hahaha.. terus kalo dia masih hidup mau dipacari gitu, mumpung menjomblo? hahaha :P

    BalasHapus
  28. @Mega Shofani Ntar nagih utangnya dimas ke keluarganya aja muahuahua ~(^_^)~ hehehe.. makasih mega ;)

    BalasHapus
  29. @Syifa Azz Aduuh.. aku jadi ikut sedih, kenapa ada yg mengalaminya, sebelumnya bang cacing, ini kamu.. semoga mereka bisa bahagia seperti di cerita ini, selamanya :)

    BalasHapus
  30. @Sukadi Hahahaha... mungkin lain kali mas sukadi ^_^

    BalasHapus
  31. @Amirahma Dea Guntoro Hahaha.. Iya, begitulah :D Pasangannya sama2 penyakitan yah, emang cocok hahaha :P

    BalasHapus
  32. bagus :)
    update ceritanya juga tiap hari, jadi enggak bosen nungguin hehhe

    BalasHapus
  33. nisa
    jadi keinget sama sponsor Sunsilk dulu
    cewek berkerudung yang memasukkan kepalanya dalam kulkas :D

    BalasHapus
  34. @Iskandar Dzulkarnain Eh, kok bisa ingat yg seperti itu? perasaan aku gak ada bilang mengenai kulkas deh ahahaha ada2 aja bang iskandar :P

    BalasHapus
  35. romantis amat dicumbu dahinya. hiks..

    BalasHapus
  36. aaarrghh.. terlalu singkat, basith... hehe... ayo buat cerbung lagi. tapi yang lebih panjang :D

    suka puisinya pas bait pertama, hehe

    BalasHapus
  37. Akhirnya Jadi juga Nisa sandarkan perasaan cintanya

    BalasHapus
  38. @Ila Rizky Nidiana Hehehe.. iya terlalu singkat yah? Nanti aku buat yang lain tentunya lebih menarik dan lebih panjang, aku ingin melihat respon pembaca dulu, kalau suka aku akan buat yang lain ^_^ percuma kan kalau buat capek2 tapi gak ada yang suka hehehe makasih komentarnya ^_^ sarannya aku terima dengan baik :D

    BalasHapus

Komentar tidak melalui seleksi apapun. Jadi, ayo berkomentar! Tapi yang beretika yah. Terima kasih untuk tidak jadi Spammer. ^_^

newer posts older posts back home