Monolog: Kisah Putih Ombak Pilu Bukan Halangan Yang Tak Dianggap Tawamu Yang Terakhir

Selasa, 08 November 2011

Juara 1 Volleyball Tingkat Regional Jerman

Spike!  Block!
Gue yang tingginya hanya 173 cm, gak disangka-sangka bisa masuk tim inti volleyball sekolah. Bayangkan aja, diantara semua teman satu tim, gue yang ketiga paling rendah. Rata-rata yang lain pada 180-an cm. Dan kabar baiknya juga, gue dimainkan full disemua pertandingan hari ini.

Seperti judulnya, ini adalah tingkat regional. Tak disangka-sangka kami bisa merebut juara satu. Hahaha... Alhamdulillah banget yah. Sayang tadi gak boleh jepret-jepret, jadinya gak ada gambar deh buat postingan ini. Well, ntar kalo piagamnya udah dapat, gue update lagi deh postingannya. Sip sip?

Gue mau cerita secara garis besarnya aja disini, gimana caranya kami bisa dapat merebut juara 1.


Dalam lapangan indoor Heubner Sporthalle terdapat tiga lapangan voli. Peserta yang ikut hari ini ada 9 tim. Mereka semua tampangnya seram-seram, gimana nggak, ada beberapa yang badannya mirip babon. Mungkin sekitar 190-an cm. Nah, disetiap lapangan bermain 3 tim secara bergantian. Hanya 1 tim yang bisa masuk semi final.



Di penyisihan grup, tim dari Mittelschule Clara Zetkin, ya sekolahku, berada di lapangan pertama. Kebetulan juga dapat giliran pertama melawan (lupa nama sekolahnya). Di pertandingan itu kami tidak mengalami kendala yang berarti, cukup dengan 2 set kami berhasil mengalahkan tim lawan. Lalu, di pertandingan terakhir penyisihan grup, kami melawan Mittelschule Oederan. Kurang lebih samalah, kami memetik kemenangan hanya dengan 2 set. 


Dengan bekal 2 kemenangan, tim kami berhasil meraih tiket ke semi final. Nah, di semi final ini kami dihadapkan dengan tim kuat dari Mittelschule Clara Winkler dan Mittelschule Niederwiesa. Pertandingan pertama adalah Mittelschule Niedershoena melawan Clara Winkler, di set pertama, selisih poin terlihat cukup jauh, dan dapat dimenangkan oleh Niederwiesa dengan skor 25-16. Di set kedua, Clara Winkler tampil dengan sekuat tenaga, selisih skor sangat tipis, tapi beruntung bagi Niederwiesa, mereka menang dengan skor 27-25. 

Setelah istirahat sejenak, giliran kami datang. Kami dihadapkan dengan Mittelschule Clara Winkler. Pertandingan ini sangat tidak adil, diawal set, kami sudah tertinggal 8-1. Bagaimana tidak, mereka punya pemain bertubuh jangkung, mungkin 190-an cm. Beruntungnya, ada dua pemain di tim mereka yang tidak begitu baik dalam menerima bola. Kesempatan itu kami maksimalkan dan menang dengan skor 25-22. Di set kedua, kami yang sudah mengetahui kelemahan lawan dapat menang cukup mudah dengan skor, kalau tidak salah 25-17. 

Mittelschule Clara Winkler sudah dipastikan juara 3 karena tak memenangkan satu pertandingan pun di semi final. Dan kami istirahat sejenak, minum dan berdiskusi lagi. 

Maka datanglah, pertandingan kunci untuk memperebutkan juara satu antara tim kami melawan Mittelschule Niederwiesa. Di set pertama kami kembali tertinggal jauh, 11-2. Mereka memiliki pemain yang tinggi besar dan lincah pula. Beberapa kali kami spike, berhasil di block oleh mereka. Akhirnya kami kalah di set pertama dengan skor 25-11. 

Di set kedua, kejadian serupa terjadi, kami sudah tertinggal 5-1. Kami panik, dan pelatih kami meminta rehat sejenak. Kalian tahu, dalam pertandingan voli kita dapat rehat untuk berdiskusi sebentar. Pelatih menganjurkan untuk memainkan bola kebelakang daerah lawan, sebab sangat sulit untuk berduel di net. Strategi itu berhasil, kami bisa menang dengan perolehan angka ketat 25-22. 

Dan, di set tiga semakin menegangkan, dengan tekanan harus menang kami dituntut untuk bermain lebih hati-hati. Awal-awal, skor masih ketat, 5-5. Namun setelah itu mereka kehilangan koordinasi antar pemain, dan itu menguntungkan kami. Akhirnya kami bisa menang dengan skor, 15-11. Yah, set tiga hanya sampai 15 aja. 

Begitulah, jalannya kompetisi hari ini. Alhamdulillah kami bisa menang. Bukan bermaksud sombong, gue jadi salah satu pem-block bola terbanyak loh. Hehehe... Padahal tinggi hanya 173 cm. Dan kami lolos untuk bermain di tingkat lebih tinggi lagi, yaitu Mittelsachsen. Doakan agar kami menang lagi yah. ;) 

Catatan: 

Ntar kalo sudah diberikan piagamnya, akan gue foto dan upload disini. 

Update: Piagamnya sudah diterima, silakan klik disini

Bagikan Artikel di:

19 komentar:

  1. Apa? Hanya 173?
    Selisih 17 cm dari aku T____T

    BalasHapus
  2. Una: Hahaha~ tapi disini aku merasa pendek una :P Yang lain pada lebih tinggi ;)

    BalasHapus
  3. 173 kalau kategori indonesia sih tinggi :D

    BalasHapus
  4. wah, 173 cm mah udh tinggi dek... tapi bener juga sih kalo dibandingkan dengan disana.... ditunggu kabar selanjutnya ya... (setelah dapat piagam!).

    BalasHapus
  5. ebusettt gue aja tingginya cuman 165 *pliss jangan tertawa* -____-"

    BalasHapus
  6. Mas rian & Bang aul: Iya yah.. sesuatu banget yah :D

    BalasHapus
  7. Cacing Monster: Nggak beda jauh kok :P

    BalasHapus
  8. Ikbal Rizki: Makasih :D Sip! Salam kenal juga :D

    BalasHapus
  9. bujuk dah ada yang 190
    kayak apa yah

    BalasHapus
  10. ane tingginya 154 cm lho *bangga*
    wwkkwkkwkkw :))

    BalasHapus

Komentar tidak melalui seleksi apapun. Jadi, ayo berkomentar! Tapi yang beretika yah. Terima kasih untuk tidak jadi Spammer. ^_^

newer posts older posts back home