Monolog: Kisah Putih Ombak Pilu Bukan Halangan Yang Tak Dianggap Tawamu Yang Terakhir

Selasa, 14 Februari 2012

Bintang Menjadi Bulan?

Aku memilikinya. Ia hadir kala mentari menjemput senja, beriring rembulan yang merefleksikan beningnya warna. Terpesona, mungkin saja aku terbelenggu akan waktu atau hanya sesaat melupakan pilu. Aku menatapnya. Cahaya kebiruan yang berpadu merah kala menembus irisku, indah. Frasa lembut yang terlontar spontan atas ketulusan. Tepat. Aku membohongi dusta.

Aku terbaring beralaskan ilalang, jemariku mencoba meraih cakrawala, "Bintang, mereka seperti namamu," ujarku tersenyum.

"Aku melihatnya," balasnya datar.

Simfoni jangkrik memecah kesunyian malam, mereka menghadirkan nuansa teduh sejenak setelah Bintang menggerakkan pita suaranya. Sejuk, inilah yang kurasa. Udara jua seakan terengah-engah ketika menelusuri jasadku. Kehangatan kejora hanyalah hampa, tiada rasa dalam balutan asa, hanya kau yang berbeda. Begitulah.

Ia ikut mengangkat jemarinya, mengarahkannya ke tenggara, "Coba lihat disana! Rembulan sedang sendiri," lanjutnya.

Aku terkejut. Gejolak rasa menjadi dinamika didalam kepala dan batinku, "Mengapa kau berkata seperti itu?" tanyaku.

Ia menjatuhkan lengannya, lalu duduk, "Aku ingin menjadi rembulan itu!" ujarnya sambil menunduk.

"Sendiri? Maksudmu kau ingin sendiri?" tanyaku lagi berfluktuasi.

Hilang. Mungkin saja ekspektasi dalam malam yang kelam, perpisahan. Entahlah, akalku memang tak menggapai bintang, namun hatiku sempat menyentuhnya. Apakah rasa yang terjaga akan musnah tanpa tanda? Arggghhh, batinku berkecamuk.

"Salah. Kau akan menjadi bintang dan aku rembulan."

"Maksudmu?"

Ia tersenyum,"Aku akan menerima cintamu dan membalasnya secara utuh. Aku mencintaimu."

Batinku tertawa terbahak-bahak. Seorang wanita yang mengalunkan suasana secara abstrak. Sungguh, tak butuh seribu bintang menghiasi langit malam, sejatinya engkau cukup terang menyinari hatiku terdalam, "Aku juga, Bintang." 

*****
Selamat hari Valentine
untuk yang merayakannya 

(Bintang menjadi Bulan? karya Basith K. Adji)
Dilarang menyebarluaskan cerpen ini tanpa izin penulis.

Bagikan Artikel di:

58 komentar:

  1. bintang sama bulannya itu pasangan yah ?

    BalasHapus
  2. gedubrak! hahaha kalo gitu jangan lupa beli pensil warna yah, gambar besar2 mata, diwarnai, digunting... Nah! bisa masuk kedalam bola mata dong #plak :p

    BalasHapus
  3. huwow keren... comment apa lagi ya? hahah
    aku suka pemakaian bahasanya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha ah jihny ah, aku jadi terharu *pake J lagi, bentar lagi kena tabok nih* hohoho :p

      Hapus
    2. ada bau-bau J disini # sensitip dengan satu hurup itu,

      simple dan menarik, emang jago yang nulisnya nih...

      bintang dan bulan emang selalu dekat, kalah yang jomblo #eh..

      Hapus
    3. Ampyuuun bang ujay hahahaha xD eaaaaak makasih yaah :D

      Hapus
  4. "Sungguh, tak butuh seribu bintang menghiasi langit malam, sejatinya engkau cukup terang menyinari hatiku yang terdalam" Muahaha=D So sweet~

    BalasHapus
  5. uuuu, sok sweet deh sith :3
    aku bintang deh, yang mau jadi rembulanku sapaaa ? :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. sok sweet apa so sweet nekmut wahahaha :p Yang jadi rembulan itu bang rinal, cocok beudh ngehehehe ;p

      Hapus
  6. selalu suka dngn tlsan basith keren dah..aku juga ingn menjadi rembulan,agar bisa ku bg ku untkmu dan kau tak merasa kesepian lagi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihihi makasih mbak mumut :D Kita sama2 rembulan aja yah hohoho biar bulan ada dua, makin keren gitu :p

      Hapus
  7. Hahahaha gubrak! mataku malah lebih kecil tikaaa :* gambarnya dihatiku aja gimana? *ditabok masa*

    BalasHapus
  8. bagaimana kalau mendung? kalau ada awan hitam yg menghalangi bulan dan bintang untuk bersatu? *penggalauan dimulai :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh tidaaak kak pit, aku gak mau galau seperti kak pit xD hahahaha

      Hapus
    2. puhlis deh ya :P

      tolong yg buat postingan jawab pertnyaan di atas aja :P

      Hapus
    3. Hahaha oke! Kalau mendung gak akan berpengaruh kak, karena yang melihat cukup mata hati #plak hahahaha :p

      Hapus
    4. haaaseeeek tapi coba personifikasinya diterapkan, kalau sepasang kekasih gak ketemu selama beberapa tahun, dan hanya bisa komunikasi lewat mata hati, apa masih bisa bersatu ? :P

      Hapus
    5. Hahahahaha nyatanya kita bisa kak #apaini #gedubrak :p

      Hapus
  9. Hahahaha hatiku ternoda dong kena tinta? oh tidaaaaak :p

    BalasHapus
  10. semangat sore sob, rame neh kunjungannya sukses selalu sob ya...

    BalasHapus
  11. Baca post ini, jadi inget lagu ini :
    http://www.youtube.com/watch?v=ZA8CUiWrW0o

    BalasHapus
  12. Waawwww... Diksi yang sederhana, namun ngena banget banget sith,, Sukaaa... ^_^

    BalasHapus
  13. so sweet...romantis...
    lam kenal yachh....
    http://coretan-anna.blogspot.com/

    BalasHapus
  14. alah"...
    manteppp~
    aku mau jadi bintang ah :D

    BalasHapus
  15. aku gak mau dia atau aku jadi rembulan atau bintang, soalnya cuma ketemu dimalam hari dong?!??!?!?!! *berlari menembus hujan* #plaaak

    BalasHapus
  16. bangbas, tahukah engkau? disini, disudut kamar, kedua bibirku membentuk sudut kecil. kecil tapi bermakna .
    aku tersenyum, tersenyum kala membaca rangkaian kata indahmu.
    entah mengapa, naluriku berfluktuasi. aku merasakan sebuah sensasi yang berbeda. sensasi yang membuatku bertanya, apakah aku telah dicandu oleh tulisanmu?

    aaaaaaakk abang!! posting ini keceee!!
    aku suka kalimatnyaaaaaaa
    "cahaya kebiruan yang berpadu merah kala menembus irisku, indah"
    "

    oya bang, kalo abang jadi bulan, aku nggak mau jadi bintang. soalnya bulan itu dikelilingi beribu2 bintang. berarti abang bukan cuma dikelilingi diriku. ijinkan aku menjadi mataharimu, walaupun bulan dan matahari terbit diwaktu yang berbeda, tapi mereka tetap memancarkan cahaya dari sumber yang sama. mereka berbagi sinar.
    bagaikan kita yang memancarkan cinta dari satu hati yang sama. kita saling berbagi rasa, berbagi keindahan ~ eaaa
    ah udah ah :p lama2 komennya gaje xP

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahaha kamu komennya hampir mengalahkan panjang postku dika *ngakak* Intinya makasih banyak yah karena udah suka dengan tulisanku hihihi Kalo gitu kita jadi keluarga lebah dong yaaah xD

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. tenang aja bang, baru hampir kan xP ngahahaha

      abang ajarin aku bikin cerpen bang!! gila ya dari dulu aku pengen bgt bisa nulis cerpen. tp nggak sekece dirimu bang :(

      keluarga lebah? teteeeeeeeeeeepp xP
      we are a family of bees who live happily ever after. kayak di dongeng2 dong. eaaaakk xD #plak

      Hapus
    4. Hehehehe kita sering2 aja chat dika :"> Yuhuuu~ Hidup lebah! :p

      Hapus
    5. kalo chat ym kita kan maen audibel ya bang :"> muehehe xP

      Hapus
  17. Hahahaha bersihinnya pake hati juga? #uhuk :p

    BalasHapus
  18. Ah Shit... Aku nangis shit... Minta Tisu.. :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukurlah kalo bisa nyentuh ke hati abang #uhuk xD Ini bang, elap dibajuku aja huahuahua #plaksembilankali

      Hapus
  19. Waaaa bahasanya itu loh mengagumkan!! Sumpah gak boong!!

    Ceritanya sih keren, bikin galau.. Udhlah mls comment lagi soal ceritanya -_-" bikin gue jadi..... *abaikan #JombloIri

    BalasHapus
  20. Wahahaha =)) masa cuma hati sih yg nempel? <-- apa ini

    BalasHapus
  21. Aku Membohongi Dusta, maksudnya apa??

    Wah perlu baca dua kali biar ngerti, hehe. bahasamu tinggi sekalii, tapi keren.. jempol deh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. membohongi kebohongan sama aja dengan mengatakan yg sebenarnya :)

      Hapus
  22. Saya suka flash fictionnya. Benar-benar berlimpahan dengan diksi yang indah.

    Salam saya.

    BalasHapus
  23. wahh kata kata nya ngena dan indah bgt . hoho cocok jd penulis nih kakak :D

    BalasHapus

Komentar tidak melalui seleksi apapun. Jadi, ayo berkomentar! Tapi yang beretika yah. Terima kasih untuk tidak jadi Spammer. ^_^

newer posts older posts back home