Menatap dingin bara api di neraka; sebuah sikap dalam amarah. Rasa yang membuncah seakan memukul riuh hening malam. Aku diam, hanya merasa diantara kelam tanpa harapan. Mungkin saja ini sebuah ratapan yang tak kunjung usai, atau bahkan kejutan dari pencipta. Entahlah. Ungkapan ini yang membuat diriku menetap diam, lalu menyelam dalam. Berbagai stigma terus kutelaah, namun hanya nihil yang kujumpa. Buntu.
"Pantaskah aku hidup?" teriakku tanpa sasaran.
Badanku lunglai, menyeret langkah diantara coklatnya tanah tanpa cahaya, "Lalu, untuk apa hidupku ini?" lanjutku.
Aku memiliki tujuan hidup. Benar, setitik asa dalam jutaan yang membelenggunya. Walaupun aku merasakan hampa, menyendiri yang tak mendua, itulah harapku. Tuhan? Ialah zat yang menjadikan langkahku tegar diantara kepingan hina. "Ia ada. Namun, dimana?" monolog abstrakku masih berlanjut, "Mereka bilang disini, namun aku masih meratap sepi. Adakah aku kurang sesuatu? Aku telah menyembahMu tak mengenal waktu, tasbihku melantun diantara isak tangis ini. Masihkah itu kurang?" tanyaku.
Kecewa? Aku seakan mual mendengar kicauan itu. Batinku pernah memberontak, berteriak merusak jalan pikiranku. Semakin lama, aku terbiasa akan rasa ditelanjangi, diludahi, terlebih dicaci maki. Aku tak kuasa, aku memang hina. Yah, seperti mereka yang mengatakannya, derajat kita sama, seperti sampah, walau mereka sedikit lebih beruntung.
Seorang plegmatis yang tak berdaya mengatakan sesuatu yang frontal? Sungguh tak pantas. Aku harus tetap melangkah, menuju haribaan senja yang masih jauh letaknya. Berlari, mungkin aku harus lebih cepat menujunya. Pandanganku, keindahan senja dapat menyelimuti sejuknya malam. Dalam gelap, ekspektasi satanisme yang menghalangi jarak pandang semakin merayuku. Rasa ini semakin menjadi-jadi, irisku seperti kelabu. Aku buta, batinku dan pikiranku. Kematian?
Dua puluh lima jam, waktu yang terlalu singkat jika dibandingkan dengan penderitaan. Aku melewatinya. Dan, kini sebuah siluet hitam jatuh kearah timur, menandakan ia siap menjadi saksi jeritan hati. Mata pisau yang berkarat menusuk perlahan pada lengan, memutus nadi yang berdegup kian kencang. Mengiris, memutus lagi hingga siluetku berhiaskan merah. Tetes pengkhianatan kepada Tuhan, aku pamerkan kepadaNya. Tatap sinis berhiaskan senyum aku peragakan. Sungguh biadab.
"Hahaha. Adakah Engkau bersamaku?" tawaku berharap akan titik asa itu.
Hening, seakan tak ada perangai membatasi. Ragaku tak mampu lagi menahan, Ia tetap tak menjawab. Semua merah, semuanya bersimbah darah. Aku membabi buta, teriakku mengguncang keindahan senja, "Aargggghhh". Aku khilaf dan tak mampu bersujud maaf. Perlahan, mentari pun hilang menjemput malam. Aku bersamanya. Musnah.
*****
"Bunuh diri sama saja mengkhianati Tuhan yang telah memberikan kehidupan. Hidup sebuah pilihan insan, takdir akan ditetapkan Tuhan. Tetap semangat menjalani hidup!" -Basith K. Adji
(Berani Mengkhianati Tuhan? karya Basith K. Adji)
Dilarang menyebarluaskan Flash Fiction ini tanpa izin penulis.
apakah lo masih suka sama orang yang berani mengkhianati tuhan ? tuhannya aja berani di khianatin, apa lagi lo entar shit :D *Upssss
BalasHapuskenapa jadi curcol ... Zzz
film cin(T)a, ini kata2nya annisa =)
HapusHahahaha, bang dian, kamu to the point banget! Aku suka! hahaha bener banget kata puni, ini juga inspirasi dari film cin(T)a dan lagu Linkin Park - Shadow of the day :D
Hapusfilm iniiiiiiiiiiiii aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah *melayang dan galau*
HapusHahaha, bang daka lagi kasmaran dengan film cin(T)a hohoho :p
HapusTerkadang kita berada di satu titik dimana kita tidak bisa menahan beban hidup. Hanya ada dua pilihan, menghadapi atau mengingkari.
BalasHapusMusiknya sesuatuh ya kakak~
Yap! Tepat sekali puni :* hohoho Iya, musiknya itukan memang disengaja begitu #uhuk :p
HapusTeruslah menggantung asa, karna Tuhan tidak pernah tidur *quote by funy* muahahahaa
Hapusbtw, kau pake juga yang itu ya. sesuatuh banget xP
Hohoho siap ibu peri, lala setuju dengan ibu peri *sinetron Bidadari zaman baheulak* hahaha :p Hu'uh pun xD
HapusKetauan ni yee yg suka nonton sinetron :p
Hapusmuahahaha
pantes aja kau pengen cerita bang ujay ada pangeran berkuda #eh
Muahahaha itukan dulu puni xD Eh kampret, iya, abisnya sesuatu aja tuh idenya xD
HapusEh nama gw dibawa-bawa.. ada apa gerangan dengan pangeran berkuda?? -_-
Hapusbang ujay pede kali, bawa2 abang mah berat diongkos :p
Hapusmuahahaha xD
Hapuskeren banget sob tulisannya penuh inspirasi, semangat hidup memang perlu iringan dari sang maha pencipta :)
BalasHapusYuhuuu~ bener banget bang herry :D
Hapusdunia memang kejam...penting untuk kita besabar, mengingatkan yg salah,saling membantu^^
BalasHapus+ thinking^^
semangat ya :D
Iyep! saling membantu itu perlu :D
Hapuskeren inspirasinya--------
BalasHapusTrims :)
HapusMerinding nya kerasa pas kalimat "mata pisau yang berkarat menusuk perlahan " hmph.. angkeeer..
BalasHapusuntuk apa hidup harus berputus asa dan menyalahkan Tuhan, kalau masih ada ASA..
Hohoho~ variasi cerita abang, biar gak monoton :P Yep! Tetep semangat menjalani hidup dong yang pasti ~(^_^)~
HapusLagi berpikir keras bikin tantangan apa lagi buat kau Nak *geleng-geleng...
HapusHahaha aku siap menerima tantanganmu abaaang :p
Hapuskurang terlalu ngerti sama isinya tapi kalo ada yang berani mengkhianati tuhan sama aja dia enggak bersyukur
BalasHapusHehehe, telaah aja setiap untaian katanya bang :p
HapusYep, bener banget! kalau kata iklan rinso, berani mengkhianati itu tidak baik *ditabok masa* hohoho xD
JAdi teringat dosa2 yang telah diperbuat kalau baca ini... Astagfirullah..
BalasHapusBaguslah bang, kalau bisa menyentuh :D makasih :D
Hapussetuju banget deh sama quotenya. mantap, Bang :)
BalasHapusYuhuuu syifa :D
Hapuspesan terakhirnya bagus banget bang bas :) banyak orang di rumah sakit yang ingin tetap hidup. bunuh diri adalah pilihan yang bodoh...
BalasHapusYuhuuuu~ bener banget, bunuh diri itu pilihan yang bodoh! :D
Hapusaku udah follow kamu, tulisan kamu keren2 ^^ slm knal yah
BalasHapusSalam kenal, makasih yah ^_^
Hapusuwaa udah pasti dia (yang menghianati Tuhan itu) masuk neraka. bagus bangett keren. lek dis :D
BalasHapusHehehe makasih :) Iyep! Masuk neraka :p
HapusBaguss..ngalir banget..
BalasHapusselalu suka pemilihan kata2 mu Basith ^_^
Wow! Akhirnya bunuh diri ya?
BalasHapusMemutus nadi lalu semuanya merah.
Like this. :)
Hohoho ada namara :D Makasih yah ^_^
HapusIya, ia bunuh diri :)
Hapusenggak mau oba coba deh :O
BalasHapusHahaha :)) jangan pernah langi :p
HapusHohoho makasih tika, iya, sembari belajar mengasah kata utk kehidupan yang lebih baik #halah #apaini hahaha xD underdog? kan udah tamat weeek :p
BalasHapusmengkhianati Tuhan? Apa pernah kau berfikir Tuhan tak pernah mengkhianatimu? Apakah kau percaya semua itu, entahlah.
BalasHapus^ bukan aku yang nulis, hahaha
ini hal baru bang yang ada di blog ini bang, kasiiih apresiasi ah *prok prok*
terus mau ralat kakak, itu tulisan dineraka yang bener tuh di neraka. soalnya kalo kata "di" dan "di" belakangnya diikuti kata benda/tempat (selain kata kerja) diberi spasi satu ketuk kakak. FYI aja XD
sumber: wikipedia + materi diklat jurnalistik
Tuhan mengkhianatiku hohoho membalikkan fakta ini abang, entahlah, yang jelas aku yakin Ia tak pernah mengkhianati :D
HapusOke bang, makasih sarannya, langsung aku perbaiki ;)
Kan ada beberapa yang bikin nangis, salah satunya yg khusus Tsunami :D hohoho Iya, udah tamat tika :p
BalasHapusKata demi kata gue baca semakin merinding.. horror ya -___-'
BalasHapustetep cemunguudhhhh shit, eh sithhh :)))
Hohoho~ efek backsound sepertinya xD
Hapuscemungudh eaaaa.. =))) #alay
BalasHapusMu'ucih eaa qaqa~
Hapuspostingan lo yang ini gue suka bgt bang,
BalasHapusterus berkarya ya bang.
gue bakal jadi pembaca setia dari tulisan2 lo.
Makasih yaaa anu :D insyaAllah akan terus berkarya ^_^
Hapussuka banget sama gaya bahasa bang basith...keep writing bang!!!
BalasHapusMakasih yaah ^_^ hehehe pastinya dong :D
Hapuskeren gan , jangan lupa follback ya gan www.riko-zone.blogspot.com
BalasHapusaku kan udah follow kamu sejak lama -___-"
HapusKombinasi musik ama tulisan yang keren, mantab!
BalasHapusTrims yah ^_^
Hapushaaaaaaaaa kereeeen ._______. *tepuktangan*
BalasHapussalam kenal kaka ^^
Makasih, iyep, salam kenal yah ^_^
Hapuscerpennya aku suka, apalagui kata2 terakhirnya itu... nice quote.... ^^
BalasHapusMakasih :D
Hapusaku suka prinsip hidupnya di bagian ending,setujuu...
BalasHapusYuhuuu mbak :p
HapusAstaghfirullah.. jangan sampai :)
BalasHapusJangan sampai apa? Bunuh diri? hahaha xD
HapusCeritanya ngena bgtzz bang...
BalasHapusGaya bahasanya juga sibp..
Salam Kenall yaa :)
Jangan lupa mampir juga ke blog aye bang :D
Baguslah kalo suka :) salam kenal! oke oke ;)
Hapuswaaa ketemu sama senior yang jago fiksi nih. asik bisa sharing dan belajar dong sama Kak Basith *kedip kedip mata*
BalasHapussyifa juga seneng nulis fiksi.
saling follow yuk biar bisa manjangin silaturahmi *ciee haha
Oke oke! Kita saling follow yuuk ;)
Hapuswuih judulnya ngeri....
BalasHapusbunuh diri adalah tindakan bodoh....
seharusnya kita berkarya untuk menunjukkan rasa terimakasih kita kepada Tuhan...
:)
Tepat banget! :D
Hapuspostingannya bagusss! soalnya banyak manusia yang seakan gak ber-Tuhan..
BalasHapustapi itu sumpah video bonekanya asli sereeeem
Hehehe, makasih yah :) Yep! begitulah ;)
HapusVideonya kan hanya backsound doang ;)
keren banget sob. . .
BalasHapusmenginspirasi sekali
salam sukses selalu
Trims, amin :D
HapusUntaian narasi yang menggetarkan hati! *supersekali!
BalasHapusSalam Ukhuwah! :)
Trims :D Salam ukhuwah! :D
Hapus:)
BalasHapus