Aku pernah menelaah emosiku kala berselisih sendu. Tentang selaksa pujian yang berkubang dalam satu wadah merdu. Tentu saja ia indah, frasa renyah itu hanya tertuju pada satu individu. Saat indra pendengar menangkapnya, barangkali, kau akan menepuk dadamu seraya mengangkat dagu. Lalu, kau pun tersedak dalam senyummu yang menyeruak.
“Kau hebat sekali ... luar biasa ... fantastis ... mengagumkan!” –begitulah mereka. Menarik, bukan?
Sebongkah kalimat bertanda seru, makna dan maksud siapa yang tahu. Ya, aku ingin menyebutnya sedemikian. Ungkapan yang berasaskan emosi sesaat ini dapat menggetarkan hatimu.
Sungguh ajaib!
Satu hal yang selalu hadir dalam benakku, apakah pujian itu terlalu indah? Maksudku, ia seperti jarum yang menusuk nadi, perlahan namun pasti, menimbulkan sensasi saat jarum berkumpul bak lilitan lidi. Apakah ia benar-benar seperti itu, atau interpretasiku keliru?
Satu hal yang selalu hadir dalam benakku, apakah pujian itu terlalu indah? Maksudku, ia seperti jarum yang menusuk nadi, perlahan namun pasti, menimbulkan sensasi saat jarum berkumpul bak lilitan lidi. Apakah ia benar-benar seperti itu, atau interpretasiku keliru?
Entahlah. Asalkan kau tahu saja, aku selalu ingin menangis saat dipuji. Terdengar lucu mungkin, bahkan pernah suatu masa sahabatku sendiri menertawainya. Ah, aku tak mengerti di mana sisi kelucuannya.
Ia meremehkanku sembari menarik kelopak mata kirinya ke bawah, “Dipuji saja nangis! Bagaimana saat kau dihujat?” ungkapnya.
Pikirku, ia mungkin saja tak pernah dipuji. Atau, setidaknya tak pernah menelaah setiap pujian yang diarahkan kepadanya. Ia barangkali lupa bahwa pada kata pujian terdapat pula kata “Uji”, memang pujian adalah sebentuk ujian yang dikemas lebih apik dibandingkan hujatan. Ini permainan Tuhan, sahabatku.
“Pujian itu semu!” aku menanggapi pertanyaan itu dengan bersemangat.
Ia tampak terkejut, raut wajahnya seketika pucat. “Kau serius dengan perkataanmu? Aku hanya bercanda tadi. Jika hal itu semu, bagaimana dengan hujatan? Apakah hujatan itu nyata? Lalu, apa yang membuatnya begitu berbeda?”
Aku bergeming, tak ada orientasi berpikir. “A...aku... tak tahu.” –seketika atmosfir percakapan berubah total.
“Aku tak ingin berdebat soal ini. Tapi, aku hanya ingin membuat satu contoh nyata. Kau adalah penulis. Hal mana yang lebih kau inginkan, tulisanmu dihujat atau dipuji?” –ia semakin mempersulit keadaan.
“Aku rasa anak TK pun tahu, tak ada yang ingin dihujat. Tentu saja dipuji,” ujarku santai.
“Kau bilang tadi, pujian itu semu. Jadi?” alis kanannya menukik ke atas.
“Ugh! Kenapa aku jadi takut yah, Sam! Hahaha.”
Ia menepuk bahuku. “Hahaha! Yasudah toh, aku ganti saja pertanyaannya. Apa yang kau inginkan sih sebagai penulis?” cobanya mencairkan suasana.
“Apresiasi,” jawabku mantap.
“Bukankah itu satu bentuk pujian? Maksudku, saat kau diapresiasi, kau akan dipuji!” sindirnya.
“Berbeda!” tampaknya Sam tak mengerti maksudku.
Ia menatapku.“Mengapa?”
“Saat karyamu diapresiasi, karyamu akan dirindukan oleh sang pembaca,” jelasku.
“Lalu, apa bedanya?”
“Menurutku, bagi seorang penulis, pujian yang sesungguhnya adalah kerinduan pembaca atas karya-karyanya,” balasku.
“Jadi, pujian itu tidak semu, kan?” timpalnya sambil tertawa.
Aku terhenyak sejenak, lalu menertawai keluguanku. Bersamanya, sahabatku.
Pada akhirnya aku menemukan arti pujian yang sesungguhnya. Dan, sahabatku pun telah menjelma menjadi sesosok yang menginspirasi dalam rekam jejak hidupku. Aku pasti merindukanmu, sobat!
(Pujian Rindu karya Basith K. Adji)
Dilarang menyebarluaskan tulisan ini tanpa izin penulis.
PS: Terima kasih karena telah merindukan tulisanku di blog ini. :)
penulis,,mengartikan sebuah rindu orang lain ketika, orang itu selalu menanti dan menunggu karya selanjutnya.dan ketika karya itu keluar maka sang penunggu akan memberikan sebuah pujian dan senyuman,,,sebuah arti pujian rindu untuk ku,,hahahahah...
BalasHapustapi,,aku selalu menganggap pujian itu memang semu dan hujatan itu nyata,karna tak ingin terllu terlena dalam pujian...
mantap,,sodara,,,,
Pesan yg ingin kusampaikan di tulisanku yg ini bukan hanya satu. Jauh lebih luas dari kata rindu itu sendiri, bang. :">
HapusBacaannya baku tapi enak dibaca bang :D maklum baru pertama mampir nih, baca yang sebelumnya ahh . Udah senior nih mesti berguru hehe
BalasHapusSilakan :)
Hapussetuju, pujian yang gak cuma kata manis, tapi juga merindukan karya itu, itulah apresiasi yang diinginkan semua orang :D
BalasHapusYou know me so well abaaang ramy :">
HapusSebenarnya, hujatan itu tidak ada, yang ada hanyalah pujian. Hujatan itu ada untuk mendefinisikan keterbalikan dari pujian. Begitulah kata einstein
BalasHapusSama seperti gelap, ini hanya ungkapan. Yang aku inginkan hanya pembaca mendapatkan pesan baik dalam postingan ini. :P
Hapus:O (ndlongop)
BalasHapussetujuh!
Memang kita mudah terlena dengan pujian seseorang, dan memang pujian itu semu,
and it's just... pufff... hilang dalam sekejap...
Nice post bang! :---D
Okesip! Makasih :)
Hapuskeren, jadi pujian juga ujian yang dikemas lebih apik. kalau dipikir-pikir memang bener. apa ini salah satu dari strategimu sith? jarang update biar pembacamu jadi rindu tulisanmu?
BalasHapusHahaha bukan, aku gak update karena lagi ujian, abang~ XD
Hapustapi gue ngerasa rindu gitu sama tulisanmu.
Hapus#ea
Hahaha makasih abaaang *.*
Hapushoy halo apa kabar tulisanmu bang...
BalasHapuslama banget hiatusnya -_-
pujian yang semu, tapi dengan pujian bisa merangsang kita untuk tetap berkarya kan...
Iya, lama yah hiatusnya u,u
Hapuskarena UAS-sebulan?
HapusBisa dibilang seperti itu. u,u
Hapus*bingung mau komen apa*
BalasHapustwo thumbs deh :p
*bingung mau balas apa* Makasih aja deh :p
HapusHaha udah lama akhirnya hari ini blognya di update juga :)
BalasHapus'Padat' ya isinya, rangkaian katanya Syifa suka deh. Haha boleh belajar sama Basith yaa? haha XD
Yuk mari, sama-sama belajar :D
Hapushmm..kata-katanya berbobot sob..boleh belajar ne ane
BalasHapusBobotnya berapa besar? :) Yuk mari~
Hapusseberat dobat gak bisa mengangkatnya deh..
Hapusdobat? Apaan tuh? hahaha XD
HapusKata-katanya emang berat sit.
BalasHapuslagi pengen belajar nulis kayak kamu, sepertinya kuncinya harus banyak membaca :D
Hehehe ya, aku mencoba sesuatu hal yg berbeda dalam hal menulis. Aku berusaha memadatkan kalimatku, sehingga setiap kalimat itu ada maknanya. Kebanyakan dan biasanya kan kita mengambil makna dari satu paragraf, bukan satu kalimat. ^_^
Hapusok, kamu ingin diapresiasi hasil karya mu?
BalasHapusmmm.... begini apakah sudah cukup? >>>>>>>>>>>> b^^d
Hahaha, itu cukup membuatku bahagia mbak XD Makasih :P
Hapussama-sama, Sith...!! hahaha *peace*
Hapusbtw, musiknya bikin betah.
Hu'uh yah~ Musiknya tepat hehe :D
HapusLebih nikmat jika karya kita minim komentar tapi selalu ditunggu kehadiran postingan/karya terbaru, dibandingkan cuma sekali mampir tapi menghilang.
BalasHapusSedap banget bahasanya akang Basith :D
Sejatinya memang seperti itu, tapi kalau banyak komentar juga enak, terlebih komentar itu berbobot yg berupa kritik & saran. Hehehe :">
HapusAh iya, komentar berbobot seperti krikik & saran yang membangun juga merupakan salah satu cara orang lain mengapresiasi karya kita.
HapusHohoho :3
Tepat! :D
HapusLalu pujian apa yang harus dilakukan kepada seseorang yang lugu? ^^
BalasHapusPenghargaan. :)
Hapusjadi bangsith lebih memilih karyanya di apresiasi daripada di puji? :D
BalasHapusAku rasa semua orang lebih memilih itu, kan? :p
Hapus*langsung searching "apresiasi"* Dapet ini -> Pengertian apresiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penilaian baik; penghargaan; misalnya –terhadap karya-karya sastra ataupun karya seni.
BalasHapusJangan galau lagi ya, Sith :D
Eh btw, itu aurora, yak. Aaak.. xD
Hahaha begitulah kaka~ XD Anyway, aku kagak galau. Uwaaah~ :D
HapusBaca ini, mendadak pengen boker..
BalasHapusMenurut gue, memuji itu lebih baik dari pada di puji.. :P
Basith muka kamu kok semu sih?
*Kabooorrrr...
Jedar! Um... Setidaknya pujian itu seperti pisau bermata dua. Eh... hahaha XD
Hapuskalau hubungan semu?
BalasHapusAbu.
Hapusweew... vidionya keren banget mas, itu sama kayak wallpaper destop saya hhe
BalasHapusUm... -_- Padahal itu hanya lagu pengiring pas lagi baca :o
Hapusdimana itu tulisnya di pisah atau di sambung ya Sith? gw baca di katrya Dee itu di pisah cause kata menunjukan tempat..
BalasHapusGw suka rimanya Sith meski bukan puisi tapi jelas banget dari pertamanya bunyinya berirama.. #oke ini ujian biar ngga cepat puas.
makanya dalam islam di ajarkan selalu berucap Alhamdulillah, semua puji kembali ke Allah. semoga ujian itu nggak berubah jadi hujatan di kemudian hari..
Di mana kok bang :) Dipisah spasi. Yap, setuju sekali :D
Hapushiatus sebulan karena UAS? hahahaha
BalasHapusaku belajar deh sama kamu bikin dialog..oke??
pesannya banyak banget nih, kamu kok cerdas? hahaha
Iya, karena ujian. u,u
HapusYuk mari, belajar sama-sama ^_^ Syukurlah kalau ada yg berpikir seperti itu, aku hanya bisa mengatakan terima kasih. :)
Kunjungan perdana
BalasHapusNice post :)
Trims :)
Hapusooo jadi begitu ? kog bisa ya? gimana sih? tulisan hebat ini, karya siapa ya ? tulisan yang lainnya mana ? <--- mungkin ini kali ya , yang bisa penulis sebut dengan p"uji"an . disamping menerima kekaguman sejenak, disadari atau tidak kita sekaligus dituntut untuk berkarya lebih baik lagi. semacam 2 kesinambungan yang nggak ada ujungnya. intinya, pujian adalah kata lain dari "awal yang bagus, selanjutnya?" . terimakasih sith, sudah membangun sebuah pemikiran baru kita lewwat tulisan ini. proud to be your friend, *iye kalo udah temenan* wkwkwkwwk :D
BalasHapusWah! Luar biasa interpretasimu langi! Semua yg sejatinya ingin aku sampaikan ke pembaca bisa kamu tangkap. Iya, yg kamu bilang tepat! ^_^
HapusEh, teman dong. Apa mau yg lebih? #eh :D
bagus postingannya...ditunggu yang berikutnya yaaa
BalasHapusUm... kalau cuma ditunggu tapi gak dibaca sih... ya gitu deh #eaaa :p
Hapuskadang kalo baca tulisan seperti ini, kita sebagai pembaca bisa punya persepsi yang berbeda... cuman sang penulis lah yg tau kondisi sebenarnya...
BalasHapusYep, maka dari itu perbedaan adalah sesuatu yang indah. Terkadang ada pembaca yg memiliki persepsi dan pandangan jauh lebih baik dari yg penulis miliki. Yang justru membuat tulisan ini bermakna lebih luas.
HapusHehehe. Setidaknya kita bisa mengambil hal positif dari setiap tulisanku, itu hakikatnya. ^_^
Bagi seorang penulis, pujian yg sesungguhnya adalah kerinduan pembaca atas karya2nya...ini kalimat TEPAT banget menggambarkan isi hati gua sebagai seorang blogger, hehehe...
BalasHapusYuhu! :D
Hapuslama gak mampir disini,makin kece aja tulisannya,,huhu~
BalasHapusapa resepnya nih?
Mungkin mencoba dan mau :)
Hapusnice post :)
BalasHapusThanks :)
Hapuspujian rindu.
BalasHapusseseorang yang selalu dirindu insyaAlloh layak dipuji, namun seseorang yang selalu dipuji belum tentu layak dirindu, karena pujian biasanya mengandung banyak tujuan, sedangkan rindu adalah rasa yang murni lahir dr kalbu... ^_^
Aku setuju sepenuhnya :)
Hapuswew... tulisannya bagussss.... :)
BalasHapusudah bakat banget nih jadi penulliss :)
InsyaAllah, amin :) Makasih yah
HapusMemang,yang dibutuhkan seorang penulis adalah apresiasi dari pembacanya
BalasHapusIyap! :)
Hapushahaha.. asik ne artikelx.. :P
BalasHapus:)
Hapusnice post.. ><
BalasHapusThanks :)
Hapustulisannya bagus :)
BalasHapusMakasih yah :)
Hapussalam sukses gan, bagi2 motivasi .,
BalasHapusnikmatilah hidupmu agar kamu tidak merasa bosan dalam setiap keadaan.,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.
Salam Kenal Sob, Saya Pengen Banget isa Nulis Cerpen So Mohon Petujuknya Sob..
BalasHapusSalam Kenal Gan. Nie Kunjungan Perdanaku Gan..
BalasHapusNice :)
BalasHapusSalim A. Fillah ketika ditanya apa tujuan beliau menulis, "agar jadi bestseller.." jawabnya singkat..
BalasHapus"karena jika buku saya menjadi bestseller maka itu tandanya banyak orang yang suka membaca buku saya, dan ketika mereka suka dengan tulisan saya maka mereka akan cenderung melakukan/melaksanakan pesan-pesan kebaikan yang saya sisipkan dalam tulisan saya, dan ketika pesan kebaikan saya dilakukan oleh orang lain maka saya akan mendapatkan pahala sebagaimana mereka mendapat pahala tanpa dikurangi sedikitpun..."
sangat apresiatif...
semoga kita bisa menanam kebaikan melalui sela-sela tulisan kita... ^-^
banyak pelajaran yg bisa di dapat dari cerita ini, nice! :)
BalasHapuskunjungan perdana...izin follow dan komentar.d tunggu follow dan komentar baliknya d http://jagadkawula.blogspot.com/
BalasHapus:)
nice post :D salam kenal yaaaa
BalasHapustp aku gak merindukanmu bang...
BalasHapusaq malah melupakanmu
dan sekarang baru teringat...
:)
Saya suka segala bentuk bacaan, begitu pun tulisan anda. Nice .
BalasHapussalam kenal bang. :)
BalasHapuswah terkadang di puji itu merupakan beban dalam arti lain :D
Kata-katanya enak buat di baca dan di bayangkan
BalasHapusyang paragrap kedua itu loh .. yg paling indah... hmmm bikin hati saya gimana yaaah :)
BalasHapusnyimak aja gan
BalasHapusSalut. Kamu cukup jago berakrobatik di atas keyboard. Ada satu frasa yang aku suka: penjahit aksara. Itu dapat darimana kata-katanya? Terinspirasi darimana? Keren, Bas. Hahaha....
BalasHapusAnyway, aku suka sama konsep cerita. Yang soal apresiasi itu benar sekali, dan aku belum ketemu sama orang2 yang mengapresiasi karya2ku sehingga berkomentar seperti ini: "Kok nggak diupdate?" Hahaha.....
keep sharing dan posting yg berkualitas gan :)
BalasHapuskarya puisimu telah membuat ku selalu rindu... terus update yah...
BalasHapusPecinta Bola Gabung di Sini
TRADING ONLINE
BalasHapusBROKER AMAN TERPERCAYA
PENARIKAN PALING TERCEPAT
- Min Deposit 50K
- Bonus Deposit 10%** T&C Applied
- Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover
Daftarkan diri Anda sekarang juga di www.hashtagoption.com
amazing
BalasHapushttps://tantepoker.me
judi poker
poker online
poker pulsa
judi online