Monolog: Kisah Putih Ombak Pilu Bukan Halangan Yang Tak Dianggap Tawamu Yang Terakhir

Minggu, 24 Juni 2012

Pujian Rindu

Aku pernah menelaah emosiku kala berselisih sendu. Tentang selaksa pujian yang berkubang dalam satu wadah merdu. Tentu saja ia indah, frasa renyah itu hanya tertuju pada satu individu. Saat indra pendengar menangkapnya, barangkali, kau akan menepuk dadamu seraya mengangkat dagu. Lalu, kau pun tersedak dalam senyummu yang menyeruak.

“Kau hebat sekali ... luar biasa ... fantastis ... mengagumkan!” –begitulah mereka. Menarik, bukan?

Sebongkah kalimat bertanda seru, makna dan maksud siapa yang tahu. Ya, aku ingin menyebutnya sedemikian. Ungkapan yang berasaskan emosi sesaat ini dapat menggetarkan hatimu. 

Sungguh ajaib!

Satu hal yang selalu hadir dalam benakku, apakah pujian itu terlalu indah? Maksudku, ia seperti jarum yang menusuk nadi, perlahan namun pasti, menimbulkan sensasi saat jarum berkumpul bak lilitan lidi. Apakah ia benar-benar seperti itu, atau interpretasiku keliru?


Entahlah. Asalkan kau tahu saja, aku selalu ingin menangis saat dipuji. Terdengar lucu mungkin, bahkan pernah suatu masa sahabatku sendiri menertawainya. Ah, aku tak mengerti di mana sisi kelucuannya.

Ia meremehkanku sembari menarik kelopak mata kirinya ke bawah, “Dipuji saja nangis! Bagaimana saat kau dihujat?” ungkapnya.

Pikirku, ia mungkin saja tak pernah dipuji. Atau, setidaknya tak pernah menelaah setiap pujian yang diarahkan kepadanya. Ia barangkali lupa bahwa pada kata pujian terdapat pula kata “Uji”, memang pujian adalah sebentuk ujian yang dikemas lebih apik dibandingkan hujatan. Ini permainan Tuhan, sahabatku. 

“Pujian itu semu!” aku menanggapi pertanyaan itu dengan bersemangat.

Ia tampak terkejut, raut wajahnya seketika pucat. “Kau serius dengan perkataanmu? Aku hanya bercanda tadi. Jika hal itu semu, bagaimana dengan hujatan? Apakah hujatan itu nyata? Lalu, apa yang membuatnya begitu berbeda?”

Aku bergeming, tak ada orientasi berpikir. “A...aku... tak tahu.” –seketika atmosfir percakapan berubah total.

“Aku tak ingin berdebat soal ini. Tapi, aku hanya ingin membuat satu contoh nyata. Kau adalah penulis. Hal mana yang lebih kau inginkan, tulisanmu dihujat atau dipuji?” –ia semakin mempersulit keadaan.

“Aku rasa anak TK pun tahu, tak ada yang ingin dihujat. Tentu saja dipuji,” ujarku santai.

“Kau bilang tadi, pujian itu semu. Jadi?” alis kanannya menukik ke atas.

“Ugh! Kenapa aku jadi takut yah, Sam! Hahaha.”

Ia menepuk bahuku. “Hahaha! Yasudah toh, aku ganti saja pertanyaannya. Apa yang kau inginkan sih sebagai penulis?” cobanya mencairkan suasana.

“Apresiasi,” jawabku mantap.

“Bukankah itu satu bentuk pujian? Maksudku, saat kau diapresiasi, kau akan dipuji!” sindirnya.

“Berbeda!” tampaknya Sam tak mengerti maksudku.

Ia menatapku.“Mengapa?”

“Saat karyamu diapresiasi, karyamu akan dirindukan oleh sang pembaca,” jelasku.

“Lalu, apa bedanya?”

“Menurutku, bagi seorang penulis, pujian yang sesungguhnya adalah kerinduan pembaca atas karya-karyanya,” balasku.

“Jadi, pujian itu tidak semu, kan?” timpalnya sambil tertawa.

Aku terhenyak sejenak, lalu menertawai keluguanku. Bersamanya, sahabatku.

Pada akhirnya aku menemukan arti pujian yang sesungguhnya. Dan, sahabatku pun telah menjelma menjadi sesosok yang menginspirasi dalam rekam jejak hidupku. Aku pasti merindukanmu, sobat!

(Pujian Rindu karya Basith K. Adji)
Dilarang menyebarluaskan tulisan ini tanpa izin penulis.

PS: Terima kasih karena telah merindukan tulisanku di blog ini. :)

Bagikan Artikel di:

97 komentar:

  1. penulis,,mengartikan sebuah rindu orang lain ketika, orang itu selalu menanti dan menunggu karya selanjutnya.dan ketika karya itu keluar maka sang penunggu akan memberikan sebuah pujian dan senyuman,,,sebuah arti pujian rindu untuk ku,,hahahahah...

    tapi,,aku selalu menganggap pujian itu memang semu dan hujatan itu nyata,karna tak ingin terllu terlena dalam pujian...

    mantap,,sodara,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pesan yg ingin kusampaikan di tulisanku yg ini bukan hanya satu. Jauh lebih luas dari kata rindu itu sendiri, bang. :">

      Hapus
  2. Bacaannya baku tapi enak dibaca bang :D maklum baru pertama mampir nih, baca yang sebelumnya ahh . Udah senior nih mesti berguru hehe

    BalasHapus
  3. setuju, pujian yang gak cuma kata manis, tapi juga merindukan karya itu, itulah apresiasi yang diinginkan semua orang :D

    BalasHapus
  4. Sebenarnya, hujatan itu tidak ada, yang ada hanyalah pujian. Hujatan itu ada untuk mendefinisikan keterbalikan dari pujian. Begitulah kata einstein

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama seperti gelap, ini hanya ungkapan. Yang aku inginkan hanya pembaca mendapatkan pesan baik dalam postingan ini. :P

      Hapus
  5. :O (ndlongop)
    setujuh!
    Memang kita mudah terlena dengan pujian seseorang, dan memang pujian itu semu,
    and it's just... pufff... hilang dalam sekejap...

    Nice post bang! :---D

    BalasHapus
  6. keren, jadi pujian juga ujian yang dikemas lebih apik. kalau dipikir-pikir memang bener. apa ini salah satu dari strategimu sith? jarang update biar pembacamu jadi rindu tulisanmu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha bukan, aku gak update karena lagi ujian, abang~ XD

      Hapus
    2. tapi gue ngerasa rindu gitu sama tulisanmu.
      #ea

      Hapus
  7. hoy halo apa kabar tulisanmu bang...
    lama banget hiatusnya -_-

    pujian yang semu, tapi dengan pujian bisa merangsang kita untuk tetap berkarya kan...

    BalasHapus
  8. *bingung mau komen apa*

    two thumbs deh :p

    BalasHapus
  9. Haha udah lama akhirnya hari ini blognya di update juga :)

    'Padat' ya isinya, rangkaian katanya Syifa suka deh. Haha boleh belajar sama Basith yaa? haha XD

    BalasHapus
  10. hmm..kata-katanya berbobot sob..boleh belajar ne ane

    BalasHapus
  11. Kata-katanya emang berat sit.
    lagi pengen belajar nulis kayak kamu, sepertinya kuncinya harus banyak membaca :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe ya, aku mencoba sesuatu hal yg berbeda dalam hal menulis. Aku berusaha memadatkan kalimatku, sehingga setiap kalimat itu ada maknanya. Kebanyakan dan biasanya kan kita mengambil makna dari satu paragraf, bukan satu kalimat. ^_^

      Hapus
  12. ok, kamu ingin diapresiasi hasil karya mu?

    mmm.... begini apakah sudah cukup? >>>>>>>>>>>> b^^d

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, itu cukup membuatku bahagia mbak XD Makasih :P

      Hapus
    2. sama-sama, Sith...!! hahaha *peace*
      btw, musiknya bikin betah.

      Hapus
    3. Hu'uh yah~ Musiknya tepat hehe :D

      Hapus
  13. Lebih nikmat jika karya kita minim komentar tapi selalu ditunggu kehadiran postingan/karya terbaru, dibandingkan cuma sekali mampir tapi menghilang.

    Sedap banget bahasanya akang Basith :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejatinya memang seperti itu, tapi kalau banyak komentar juga enak, terlebih komentar itu berbobot yg berupa kritik & saran. Hehehe :">

      Hapus
    2. Ah iya, komentar berbobot seperti krikik & saran yang membangun juga merupakan salah satu cara orang lain mengapresiasi karya kita.
      Hohoho :3

      Hapus
  14. Lalu pujian apa yang harus dilakukan kepada seseorang yang lugu? ^^

    BalasHapus
  15. jadi bangsith lebih memilih karyanya di apresiasi daripada di puji? :D

    BalasHapus
  16. *langsung searching "apresiasi"* Dapet ini -> Pengertian apresiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penilaian baik; penghargaan; misalnya –terhadap karya-karya sastra ataupun karya seni.
    Jangan galau lagi ya, Sith :D
    Eh btw, itu aurora, yak. Aaak.. xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha begitulah kaka~ XD Anyway, aku kagak galau. Uwaaah~ :D

      Hapus
  17. Baca ini, mendadak pengen boker..
    Menurut gue, memuji itu lebih baik dari pada di puji.. :P

    Basith muka kamu kok semu sih?
    *Kabooorrrr...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jedar! Um... Setidaknya pujian itu seperti pisau bermata dua. Eh... hahaha XD

      Hapus
  18. weew... vidionya keren banget mas, itu sama kayak wallpaper destop saya hhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Um... -_- Padahal itu hanya lagu pengiring pas lagi baca :o

      Hapus
  19. dimana itu tulisnya di pisah atau di sambung ya Sith? gw baca di katrya Dee itu di pisah cause kata menunjukan tempat..

    Gw suka rimanya Sith meski bukan puisi tapi jelas banget dari pertamanya bunyinya berirama.. #oke ini ujian biar ngga cepat puas.

    makanya dalam islam di ajarkan selalu berucap Alhamdulillah, semua puji kembali ke Allah. semoga ujian itu nggak berubah jadi hujatan di kemudian hari..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di mana kok bang :) Dipisah spasi. Yap, setuju sekali :D

      Hapus
  20. hiatus sebulan karena UAS? hahahaha
    aku belajar deh sama kamu bikin dialog..oke??

    pesannya banyak banget nih, kamu kok cerdas? hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, karena ujian. u,u
      Yuk mari, belajar sama-sama ^_^ Syukurlah kalau ada yg berpikir seperti itu, aku hanya bisa mengatakan terima kasih. :)

      Hapus
  21. Kunjungan perdana
    Nice post :)

    BalasHapus
  22. ooo jadi begitu ? kog bisa ya? gimana sih? tulisan hebat ini, karya siapa ya ? tulisan yang lainnya mana ? <--- mungkin ini kali ya , yang bisa penulis sebut dengan p"uji"an . disamping menerima kekaguman sejenak, disadari atau tidak kita sekaligus dituntut untuk berkarya lebih baik lagi. semacam 2 kesinambungan yang nggak ada ujungnya. intinya, pujian adalah kata lain dari "awal yang bagus, selanjutnya?" . terimakasih sith, sudah membangun sebuah pemikiran baru kita lewwat tulisan ini. proud to be your friend, *iye kalo udah temenan* wkwkwkwwk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah! Luar biasa interpretasimu langi! Semua yg sejatinya ingin aku sampaikan ke pembaca bisa kamu tangkap. Iya, yg kamu bilang tepat! ^_^

      Eh, teman dong. Apa mau yg lebih? #eh :D

      Hapus
  23. bagus postingannya...ditunggu yang berikutnya yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Um... kalau cuma ditunggu tapi gak dibaca sih... ya gitu deh #eaaa :p

      Hapus
  24. kadang kalo baca tulisan seperti ini, kita sebagai pembaca bisa punya persepsi yang berbeda... cuman sang penulis lah yg tau kondisi sebenarnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, maka dari itu perbedaan adalah sesuatu yang indah. Terkadang ada pembaca yg memiliki persepsi dan pandangan jauh lebih baik dari yg penulis miliki. Yang justru membuat tulisan ini bermakna lebih luas.

      Hehehe. Setidaknya kita bisa mengambil hal positif dari setiap tulisanku, itu hakikatnya. ^_^

      Hapus
  25. Bagi seorang penulis, pujian yg sesungguhnya adalah kerinduan pembaca atas karya2nya...ini kalimat TEPAT banget menggambarkan isi hati gua sebagai seorang blogger, hehehe...

    BalasHapus
  26. lama gak mampir disini,makin kece aja tulisannya,,huhu~
    apa resepnya nih?

    BalasHapus
  27. pujian rindu.
    seseorang yang selalu dirindu insyaAlloh layak dipuji, namun seseorang yang selalu dipuji belum tentu layak dirindu, karena pujian biasanya mengandung banyak tujuan, sedangkan rindu adalah rasa yang murni lahir dr kalbu... ^_^

    BalasHapus
  28. wew... tulisannya bagussss.... :)

    udah bakat banget nih jadi penulliss :)

    BalasHapus
  29. Memang,yang dibutuhkan seorang penulis adalah apresiasi dari pembacanya

    BalasHapus
  30. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    nikmatilah hidupmu agar kamu tidak merasa bosan dalam setiap keadaan.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus
  31. Salam Kenal Sob, Saya Pengen Banget isa Nulis Cerpen So Mohon Petujuknya Sob..

    BalasHapus
  32. Salam Kenal Gan. Nie Kunjungan Perdanaku Gan..

    BalasHapus
  33. Salim A. Fillah ketika ditanya apa tujuan beliau menulis, "agar jadi bestseller.." jawabnya singkat..
    "karena jika buku saya menjadi bestseller maka itu tandanya banyak orang yang suka membaca buku saya, dan ketika mereka suka dengan tulisan saya maka mereka akan cenderung melakukan/melaksanakan pesan-pesan kebaikan yang saya sisipkan dalam tulisan saya, dan ketika pesan kebaikan saya dilakukan oleh orang lain maka saya akan mendapatkan pahala sebagaimana mereka mendapat pahala tanpa dikurangi sedikitpun..."

    sangat apresiatif...
    semoga kita bisa menanam kebaikan melalui sela-sela tulisan kita... ^-^

    BalasHapus
  34. banyak pelajaran yg bisa di dapat dari cerita ini, nice! :)

    BalasHapus
  35. kunjungan perdana...izin follow dan komentar.d tunggu follow dan komentar baliknya d http://jagadkawula.blogspot.com/

    :)

    BalasHapus
  36. tp aku gak merindukanmu bang...
    aq malah melupakanmu
    dan sekarang baru teringat...
    :)

    BalasHapus
  37. Saya suka segala bentuk bacaan, begitu pun tulisan anda. Nice .

    BalasHapus
  38. salam kenal bang. :)
    wah terkadang di puji itu merupakan beban dalam arti lain :D

    BalasHapus
  39. Kata-katanya enak buat di baca dan di bayangkan

    BalasHapus
  40. yang paragrap kedua itu loh .. yg paling indah... hmmm bikin hati saya gimana yaaah :)

    BalasHapus
  41. Salut. Kamu cukup jago berakrobatik di atas keyboard. Ada satu frasa yang aku suka: penjahit aksara. Itu dapat darimana kata-katanya? Terinspirasi darimana? Keren, Bas. Hahaha....

    Anyway, aku suka sama konsep cerita. Yang soal apresiasi itu benar sekali, dan aku belum ketemu sama orang2 yang mengapresiasi karya2ku sehingga berkomentar seperti ini: "Kok nggak diupdate?" Hahaha.....

    BalasHapus
  42. keep sharing dan posting yg berkualitas gan :)

    BalasHapus
  43. karya puisimu telah membuat ku selalu rindu... terus update yah...


    Pecinta Bola Gabung di Sini

    BalasHapus
  44. TRADING ONLINE
    BROKER AMAN TERPERCAYA
    PENARIKAN PALING TERCEPAT
    - Min Deposit 50K
    - Bonus Deposit 10%** T&C Applied
    - Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover

    Daftarkan diri Anda sekarang juga di www.hashtagoption.com

    BalasHapus

Komentar tidak melalui seleksi apapun. Jadi, ayo berkomentar! Tapi yang beretika yah. Terima kasih untuk tidak jadi Spammer. ^_^

newer posts older posts back home