Monolog: Kisah Putih Ombak Pilu Bukan Halangan Yang Tak Dianggap Tawamu Yang Terakhir

Sabtu, 03 Maret 2012

Pohon Gundul Raksasa

Angin mengalun lembut dalam hiasan jingga. Indah. Pohon-pohon yang kokoh bak berlomba menelanjangi tubuhnya, dedaunan yang layu pun menari selaras 'tuk hinggap di lantai dunia. Hatiku yang sedari tadi sayu seakan ikut tenggelam dalam gemerlap senja. “Inikah gugur?” tanyaku dalam hati. Jeritan ini riuh menyelinap dalam sunyi – terpesona. Sungguh.

Mereka bilang aku bersandiwara, atau mungkin ini fantasi belaka. Biarlah. Aku cukup menjadi saksi sebuah cita; menapaki bumi Eropa. Aku juga berpikir ini adalah keberuntungan yang nyata. Ya, semua mungkin saja terjadi.

Langkahku menyeret lambat ditepian kota. Aku memandangi jalanan yang tak berpenghuni, lengang. Masih sendiri. Udara disekitar seakan membekukan aliran darahku, tujuh derajat celsius bukanlah hal yang wajar mengingat aku yang berasal dari daerah tropis. Bibirku meniup lembut kedua telapak tangan, ya terasa sedikit lebih hangat. Selang beberapa waktu, jejak kakiku terhenti, mataku menangkap refleksi cahaya; sebuah destinasi indah.



“Pohon gundul raksasa!” ujarku mendekat.

Siluet hitam kami menyatu, perlahan bahuku bersandar pada pohon gundul tersebut dan mulai mengeluarkan secarik kertas dan pena. Sahabat. Entahlah, kata itu menggema dalam pikiranku. Aku menatap cakrawala yang memerah, lalu sejenak memejamkan mata.

Aku tersenyum. Dua puluh tahun yang lalu. Kala empat sekawan berlarian diatas ilalang, menari melantunkan melodi. Terjatuh, lalu kembali berdiri. Aku masih mengingatnya. Sangat detil. Tak seperti cerminan masa kini, jatuh dan asa berpeluhkan perih. Dongeng "Sang Putri, Pangeran Berkuda, dan Dua Kurcaci" kamilah yang membuatnya. Kebersamaan, itulah hakikatnya.

"Hahaha. Miris sekali, aku menjadi kurcacinya" ucapku masih dalam bayang masa lalu.

Hening. Aku kembali diam dan  termangu, aku berada dalam titik terdalam rindu. Rasa yang menyentuh menghadirkan tetes sendu, seirama dengan nyanyianku, "Sang Putri, Pangeran Berkuda, dan Dua Kurcaci, hahahaha!" sambil memaksakan tawa.

Aku membuka mata,"Zihny, Juni, Funy, adakah kalian merinduku disana?" lanjutku.

Aku melukis aksara dan seekor kuda yang berselimutkan sarung; s-a-h-a-b-a-t. Begitulah aku memanggilnya. Jamah jemariku mengelus kertas putih yang telah ternodai tinta. Aku meratapi setiap tanda, berharap seonggok doa menyertai mereka.

"Wahai rembulan, refleksikanlah rinduku pada mereka saat engkau ada!"

Aku tak bisa mengulang masa, tak pula melangkahinya. Sekarang, aku hanya bisa menyusun frasa. Perlahan, hingga mentari bersembunyi dan rembulan menghampiri. Inilah sebuah titik balik, aku sadar akan itu semua. Setiap hari aku datang kesini untuk sekedar menulis. Sungguh, pohon gundul raksasa yang menghadirkan ketenangan.

Genap se-quarter tahun, aku  mendapati kristal berjatuhan dihadapanku. Semakin sejuk, mungkin minus sembilan derajat celsius. Aku kembali menghampiri destinasi itu, semuanya putih. Bahkan, aku tak dapat menyandarkan bahu lagi; semua tertutup bak misteri.

"Hey, rembulan! Katakan pada mereka, aku telah selesai melukis aksara! Buku ini akan kucoba untuk diterbitkan di nusantara, agar mereka dapat menjumpaiku disini, dalam fantasi." teriakku sambil berlutut. "Dimana kau, wahai rembulan?! Aku tak dapat melihatmu, apakah kau bersembunyi dibalik awan?" lanjutku.

Ia bungkam. Air mataku mengalir dan tak membeku. Aku memutuskan untuk pulang tanpa jawaban, ke apartemen yang kusewa. Bagi seorang pencari ilmu, aku rela berpetualang bertemankan rasa ingin tahu. Ya, aku sekolah disebuah benua terpisah, dari mereka.

Tak lelah aku mencoba, penerbit demi penerbit kusinggahi dalam dimensi lain; dunia maya. Berhasil. Salah satu diantara mereka mungkin mendapatkan hidayah setelah membaca tulisanku. "Yey, jangan lupakan aku, sobat! Aku akan menghampiri kalian!" ucapku dalam sanubari.

Luar biasa. Tak seperti kala aku menanti mereka, buku karyaku laku keras dalam durasi singkat. Inikah bukti sebuah karya dari hati? Mungkin saja. Aku menulis dengan rasa yang berfluktuasi penuh ekspektasi. "Semoga kalian membacanya, sobat!"

(Pohon Gundul Raksasa karya Basith K. Adji)
Dilarang menyebarluaskan cerpen ini tanpa izin penulis.

PS: Seperti yang tertulis diatas, ini adalah cerpen kompilasi. Maksudnya, kami (saya, Uzay, Zihny, Juni, dan Funy) sepakat untuk menulis sebuah cerpen dalam tema persahabatan yang akhirnya meruncing pada sebuah judul "Sang Putri, Pangeran Berkuda, dan Dua Kurcaci", namun dengan gaya menulis masing-masing. Tokoh disini adalah nyata, cerita disini juga begitu, walau tak sepenuhnya. Nah, supaya dapat gambaran lebih jelas, silakan baca cerpen buatan bang Uzay dan Funy hohoho :D

Bagikan Artikel di:

66 komentar:

  1. hoho mantaps nih,keknya mau ngalahin cerita cinderella ato princess laennya teman,selamat berkreasi lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, semoga saja bisa melegenda gitu :) Amin ^_^

      Hapus
  2. jiahahaha meski ini terlihat galauan kesendirian rindu tapi kok gw malah ketawa ya.. hmph jdi ga sabar ngelanjutin part berikut nya..

    lagi lagi kau membuat ku terkagum dengan untaian bahasa mu nak...
    good job..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, abisnya kan kamu bilang aku harus buat seakan-akan aku menceritakan sesuatu yg ada di Jerman, terlebih aku akan jadi penulis gitu :D Aku buat hiperbola aja jadinya, galau2 gimana gitu hahahaha =))

      Hihihi, makasih abang :">

      Hapus
  3. aku merindukanmu kok sith, tenang aja, gak usah takut #plaak
    hahaha singkat padat jelas dan aku terharu *tebar confetti* *dilemparin beling*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, kamu terharu akunya galau #eh :p

      Hapus
    2. cie ngegalauin aku atau rin? #ditaboksejutaumat hahahahahahaha

      Hapus
    3. Nah loh, kenapa rin? -_-a itu masa lalu, dari pada kamu, masih aja gak bisa move on ama mantan hahahaha =))

      Hapus
    4. aku udah move on sith, terus aku anggep kamu apa --" zzz

      Hapus
  4. pr besar suasana kurcaci funy itu.. belum dapet feelnya gimana keseharian dia di sana... haha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, namanya juga project pertama bang, aku gak kepikiran :D abisnya gak ada kisi2nya gitu, apa yg harus ada dan gak ada #plak hahaha :p

      Hapus
  5. aishh.. :)
    bahasamu itu loh nak.. mngalihkan khayalanku.. *halah*

    jadi penasaran ama cerita yg laein juga hahaha :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohohoho :D Uhm, kalau penasaran, baca2 aja ceritaku yg lainnya :)

      Hapus
  6. Mendadak haru karna bahasanya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuhuuu juni, ntar gantian kamu yg buat ceritanya yah, jangan lama2 :p

      Hapus
  7. apa yaa... entah ya... setiap kali baca karya-karya-mu selalu ingat Clara Ng bang. kau dan Clara Ng banyak kesamaan dalam hal menulis. contoh: banyak menggunakan majas personifikasi di dalam cerita-cerita yang ditulisnya. tapi it's good...

    dan satu, aaaaaaaaaaaaaaaaa saya mau ikutan ini cerpen kompilasi kakak XD #plak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohoho, begitu yah bang? :D Aku belum pernah baca karyanya, mungkin akan kucoba utk lihat2 ntar, tapi disini mungkin gak ada dijual yah :D Makasih bang daka :D

      hahaha, ntar kita kan mau buat juga berdua ;) Temanya apa nih? :D

      Hapus
    2. Iya bang, aku saranin baca karyanya yang berjudul "Malaikat Jatuh". "Akhir", "Istri yang Sempurna" dan "Barbie"

      nah itulah, kita diputar-putar oleh tema yang nggak nemuin kesepakatan? Dark Fantasy? #plak

      Hapus
    3. Makanya Daka baca yang part pertama dong nanti juga ada peran mu bang..

      Hapus
    4. Bang daka: Hahahaha, sip sip bang :D eh, dark fantasy ujung2nya horror uwaaaah hahaha

      Hapus
    5. berbeda sedikit lah dengan horror :D XD

      bang ujay: haaha okeeey bang sudah dibaca kok :D

      Hapus
    6. Hahaha, beda? #plak :p Boleh sih dicoba ;)

      Hapus
    7. aaaah clara ng aku suka yang tea for two!!!! xD

      Hapus
  8. "20 tahun yang lalu"....???? usia mu berapa, Basith? hahaha....
    entah lah. tulisan-tulisan mu ini sudah seperti kelas kakap. tapi aku tetap mengfavorite kan tulisan mu bergenre komedi ^^
    sukses Basith...ditunggu di indonesia. kita kopdar nasional :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, kan ini kenyataan yang aku ceritakan dgn melebih2kannya, ada beberapa yg gak bener :D Hihihi sipsip, variasi cerita dong mbak ^_^

      Hapus
  9. semangat hari ini cerpenku bakal selesai yay :D
    aku terharu bacanya :') seolah-olah cerpen ini bukan fiksi hahah
    soalnya aku pernah ngerasain pisah sama sahabat baik aku, biarpun beda kota tapi... huhu *curcol*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, aku juga beneran pisah dgn sahabatku, ini bukan fiksi kok, walau ada beberapa didalamnya yg gak bener hahaha =)) kayak jadi penulis sukses, itu belum XD

      Hapus
  10. haaaaaaaaaaaaah, keren :O ini pengalaman pribadi ? :D

    BalasHapus
  11. edan haha,tulisan lo udah kaya cerita2 novel papan atas #eaaa wkwk.wah,ini nyata yah bukan fiksi?cool =)))) btw salam kenaaaal kakaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih :) Ini nyata, tapi gak sepenuhnya, ada beberapa yg hiperbola :D salam kenal jugaa :D

      Hapus
  12. uwaaa cerennya keceeehh !! lagi bikin kompilasi ternyata :3
    muehehe
    ini kayaknya sebagian isi cerpennya curhat bang? ya gak ? bukan ya?
    eh iya, aku suka bagian ini --> "Wahai rembulan, refleksikanlah rinduku pada mereka saat engkau ada." rasanya gimana yah bang? agak mendalam kalimatnya xP

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyep! Kompilasi gitu dika, dibuat cerita masing2 dengan satu tema :) Hohoho baguslah kalau suka :*

      Hapus
  13. Hahaha, aku juga mau gitu tika XD andai saja yah :p eniwei, makasih ;)

    BalasHapus
  14. Waaah dalem banget sith, jadi inget sahabat gue yang pindah ke padang!! :(

    Kereennnn, nusuk banget ke hati *apa banget -_-"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woaaah~ dan ini adalah sebagiannya kisah nyata, jadi sangat mungkin terjadi diantara kita XD

      Hapus
  15. bahasanya bagus. yang mau gue tanyain ini kisah nyata sit ? sama funy sahabatan gitu ya ? *baru tau* *ketinggalan banget lu jeng*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, separuhnya kisah nyata, tapi gak semuanya :D Dengan puni? bisa dibilang begitu :D

      Hapus
  16. wah kayaknya makin jago nulis nya nih bang...

    BalasHapus
  17. Jadi bener ternyata. Ini berdasarkan kisah nyata ya awalnya. Cuma yang di ceirtakan memiliki versi tersendiri. Dari mulai uzay gingsull dan kawan2nya. Kisah kurcaci dan pangeran berkuda. Dimanakah jerman dan rumah pohonnya kawan. Super sekali cerita2nya. Mantap sekali kawan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap! sebagian kisah nyata :) hahaha Makasih yah ;)

      Hapus
  18. aku suka pilihan bahasa kata2nya, terbilang hiperbola tapi enak dimengertinya :)

    BalasHapus
  19. makin jago aja basister ini :D terusin sistt..

    BalasHapus
  20. kayaknya ini ada sedikit curcolan yang pengen kopdar sama temen blogger di Indonesia. :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, bukan bang, ini murni cerpen kompilasi yg dibuat sedemikian rupa :P Walaupun aku mau kopdar uwaaah~ hahaha XD

      Hapus
  21. Abang jerman yg satu ini meang jagonya bikin cerpen dengan kata2 yg dahsya.. hahah keren sith!! dijadiin novel aja gabung sama author lainnya :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohoho, makasih tami :D Uhm, dijadiin antologi gitu? terlalu sulit, bisa sih kalo dikumpuli, inikan project pertama, mungkin lain kali hihihi XD

      Hapus
  22. kompleks, dan imajinasi liar :D
    Great Story!segera dipatenkan :D

    BalasHapus
  23. baru baca bang,,terpesoni oleh rangkaian kata indahmu. Kubaca sambil menikmati hangatnya suhu kota Bandung *bisa dibilang panas*

    bahahhaa lanjutkan bang :D
    ntar kuliahnye jurusan sastra Indo aje dah :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohohoho, masuk sastra? Mungkin itu pilihan alternatif XD

      Hapus
  24. wah bang BasithKA jago nulis juga ya, ada rencana buat buku kah bang?

    BalasHapus
  25. Walau sekarang tinggal di Jerman, tapi tulisannya Indonesia abis.

    BalasHapus

Komentar tidak melalui seleksi apapun. Jadi, ayo berkomentar! Tapi yang beretika yah. Terima kasih untuk tidak jadi Spammer. ^_^

newer posts older posts back home