Dedaunan rindu meruntuh
Rerantingan pun merapuh
Aku disuatu waktu
Sempat hilang tak ditemu
Dahulu hijau melampau
Kini tampak kujarat bermekaran
Bulan menyabit dipanggut
engkau
Semakin silih bertebaran
Perlahan
Demi perlahan
Pada akhirnya gugur
menjadi semi
Membentuk kesatuan siklus
alami
Bahwa ia yang cinta dan
dicintai
Selalu pernah kembali