Monolog: Kisah Putih Ombak Pilu Bukan Halangan Yang Tak Dianggap Tawamu Yang Terakhir

Sabtu, 13 Agustus 2011

Permohonan Bocah

Ibarat nahkoda di tengah samudra, bagaikan musafir yang sedang memadang pasir. Apa yang mereka lihat hanyalah ujung cakrawala, berfatamorgana yang ada dipikirannya, serta ada ombak besar yang siap menghadang menerjang.

Umurku masih sangat belia untuk mapan dan menjadi sempurna. Mimpi indahku yang setinggi bintang, masih bisa diterjang ombak besar. Tantangan kecil pun menjadi besar, seumpama makin tingginya pohon. Kutahu akarku haruslah kuat, demi impian yang terfatamorganakan.

Jalanku masih panjang, masih banyak yang harus dilakukan. Sembari mendewasakan diri, mengikuti irama detik yang tak kenal henti, aku pun harus banyak belajar. Petuah sang Pendahulu, pelajaran dari seorang guru, harus ku tanam dipikiranku.

Bermodal semangat dan keteguhan hati, yakin sudah menggenggam cakrawala. Sekarang tinggal satu yang tersisa. Ibu, Bapak, kerabat semua, kusudah berusaha kini meminta doa. Berlutut sujud aku pun jua, meminta langsung kepada Sang Pencipta. Semoga saja diijabah olehNya.

Bagikan Artikel di:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar tidak melalui seleksi apapun. Jadi, ayo berkomentar! Tapi yang beretika yah. Terima kasih untuk tidak jadi Spammer. ^_^

newer posts older posts back home